Jakarta, Aktual.com – Profesor Cissy Kartasasmita, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), memperingatkan bahwa polusi udara dapat meningkatkan risiko radang paru atau pneumonia. Ia menekankan bahwa udara kotor dapat meningkatkan tingkat infeksi saluran pernapasan.
“Jadi kalau manusia menghirup udara itu semua polusi, semua bakteri, atau apa pun bisa saja masuk sampai ke paru-paru,” katanya di Jakarta, Senin (6/11).
Ia mencontohkan situasi kualitas udara di Jakarta yang beberapa bulan terakhir tergolong tidak sehat.
Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan bahwa Jakarta Timur dan Jakarta Barat, pada Jumat pagi, berada dalam kategori tidak sehat, terutama dalam hal partikel halus (PM) 2,5.
Profesor Kartasasmita menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan, termasuk penggunaan masker, menjaga kebersihan tangan, dan menerapkan etika batuk dan bersin.
Sementara itu, data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan peningkatan kasus pneumonia dari 200 orang pada 2022 menjadi 400 orang pada tahun 2023, pada pekan yang sama. Kasus influenza-like Illness (ILI) mengalami penurunan dari 300 orang pada pekan ke-21 tahun 2022 menjadi kurang dari 100 orang pada 2023.
Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya, termasuk menggunakan kabut air dari atap gedung dengan water mist generator, untuk mengatasi polusi udara. Erni Pelita Fitratunnisa dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyatakan bahwa teknik tersebut cukup efektif dalam mengurangi dampak polusi udara.
Pemprov DKI Jakarta juga mengimbau gedung-gedung yang memenuhi syarat untuk memasang water mist generator sebagai kontribusi dalam menangani pencemaran udara.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil