Menaker RI Ida Fauziyah saat menggelar konferensi pers tentang kebijakan Upah Minimum tahun 2022 (dok. Insta idafauziyahnu)

Lombok Timur, Aktual.com – Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah mengatakan Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang tersebar di sejumlah desa bertujuan membantu pekerja migran Indonesia (PMI) terbentuk sebagai pribadi yang lebih produktif.

“Program ini merupakan program yang diinisiasi oleh Kemnaker sebagai konsep penanganan desa-desa kantong pekerja migran secara terpadu dan terintegrasi dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait untuk memberdayakan, melindungi dan melayani pekerja migran beserta keluarganya mulai dari desa,” kata Ida dalam peringatan Hari Migran Internasional 2022 di Kabupaten Lombok Timur, NTB, Minggu (18/12).

Ida menuturkan selain untuk mewujudkan terbentuknya pribadi atau komunitas PMI yang produktif, Desmigratif juga bertujuan untuk memperluas kesempatan kerja para PMI melalui penumbuh-kembangan usaha produktif dan peningkatan keterampilan masyarakat di tingkat desa migran.

Program diharapkan juga dapat mewujudkan basis data bagi para pekerja migran di tingkat desa dan memberikan edukasi melalui proses migrasi yang aman dan prosedural guna mencegah warga termakan bujuk rayu dari oknum yang tidak bisa dipertanggungjawabkan atau calo-calo.

Di Nusa Tenggara Barat (NTB), Ida membeberkan provinsi itu telah menjadi penerima Program Desmigratif dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2022 sebanyak 37 desa.

Sedangkan Kabupaten Lombok Timur sendiri menjadi penerima Program Desmigratif pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2022, sudah ada di tujuh desa yaitu Desa Karleko, Desa Lenek Lauq, Desa Aik Prapa, Desa Aikmel, Desa Dasan Borok, Desa Menceh dan Desa Anjani.

Guna memaksimalkan pemberian layanan bagi anggota PMI dan keluarga, Ida meminta petugas yang terlibat dalam program Desmigratif selalu berupaya menjalankan tugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab, walaupun terdapat halangan atau keterbatasan yang dihadapi di desa.

Ida turut meminta pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan untuk lebih berperan aktif salam mewujudkan masyarakat desa migran yang produktif dan keluarga PMI yang lebih sejahtera.

Ia berharap pada Hari Migran Internasional 2022 yang diselenggarakan di Kabupaten Lombok Timur, NTB dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan perlindungan bagi semua PMI baik sebelum hingga sesudah bekerja. Diharapkan perlindungan sudah dimulai sejak PMI masih berada di desa.

“Penanggung jawab Program Desmigratif di desa, harus berupaya melindungi warganya yang hendak bekerja di luar negeri dan membantu upaya penyelesaian masalah warganya yang bermasalah di luar negeri,” kata Ida.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: A. Hilmi