Kupang, Aktual.com — Program gizi seimbang pada anak yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan nama “Program Gizi Anak Sekolah” (Progas) dimulai dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan diterapkannya di Kabupaten Kupang, Timor Tenggara Selatan, dan Belu.
Staf Ahli Mendikbud bidang Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah James Modow yang meresmikan Progas di SD GMIT Manumuti Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Kamis (28/04), berharap daerah lain di seluruh Indonesia bisa mengikuti NTT yang menjadi pionir penerapan sarapan sehat sebelum sekolah dalam Program Gizi Anak Sehat.
Sebelumnya, Kabupaten Kupang sudah memiliki program penyediaan makanan bergizi bagi siswa-siswa SD yang sejalan dengan Program Gizi Anak Sekolah.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang Henrik Paut menyebutkan, bahwa wilayahnya sudah menerapkan program yang dinamakan “3K” yakni Kebun, Koperasi, dan Kantin yang disinergikan untuk menyediakan asupan pangan yang sehat bagi anak-anak saat di sekolah.
“Kita lakukan pembinaan pada pedagang-pedagang di kantin untuk menyediakan makanan yang sehat. Selain itu kebutuhan penyediaan makanan tambahan bisa tersedia dengan memanfaatkan lahan kebun yang luas milik sekolah dan milik masyarakat di lingkungan sekolah,” kata Henrik, kepada wartawan.
Program tersebut sudah dilakukan oleh sejumlah SD di seluruh kecamatan di Kupang.
Untuk memaksimalkan program tersebut, Kemdikbud melakukan bimbingan teknis peningkatan gizi untuk anak sekolah di tiga kabupaten di NTT yang mengikutsertakan kepala sekolah, guru, aparatur sipil pemerintah daerah, dan orang tua murid.
Menurut James pemenuhan gizi seimbang untuk anak sekolah harus dilakukan bersama-sama oleh sekolah, orang tua murid, dan juga pemerintah daerah.
Peran orang tua sangat diperlukan dalam menyediakan sarapan sehat dan bergizi sebelum anak-anak berangkat sekolah, sementara pihak sekolah juga harus bisa menyediakan kantin yang sehat agat siswa tidak jajan sembarangan.
Sedangkan peran serta dari pemda untuk memberikan penyuluhan kepada orang tua dan juga siswa untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang.
SD GMIT Manumuti mulai menjalankan Progas dengan memberikan penganan sehat untuk anak-anak di sekolah. Penganan yang diberikan berupa bubur jagung yang dicampur dengan labu dan kacang-kacangan khas NTT, telur, serta buah-buahan.
Kepala Sekolah SD GMIT Manumuti Yacob Asfes menyatakan sekolahnya siap menjalankan program tersebut kepada 530 anak didiknya.
Pemerintah pusat memberikan anggaran Rp12 ribu per siswa sekolah dasar untuk satu kali makan dengan total 90 kali Progas dalam setahun. Progas dilakukan sebelum jam belajar sekolah dimulai atau pada saat jam istirahat sekolah dengan konsep makan bersama di kelas. Yacob berharap program tersebut bisa diteruskan untuk tahun-tahun berikutnya.
Pemenuhan gizi seimbang untuk anak, terutama sarapan sehat, berpengaruh terhadap kinerja siswa saat menerima pelajaran di kelas.
“Gizi anak sekolah sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kalau tidak sarapan akan berdampak pada kinerja berpikir dan menyerap proses belajar. Sarapan sangat penting bagi anak-anak, apalagi di saat masa pertumbuhan,” ujar James.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara