Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program link and match vokasi meningkatkan produktivitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Pelatihan vokasi menjadi solusi untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga kerja terampil dan insan pelatihan vokasi akan memegang peranan penting untuk kemajuan Indonesia di masa depan,” kata Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (20/3).
Dalam menyiapkan tenaga kerja menghadapi berbagai tantangan ke depan, Kementerian Ketenagakerjaan sebagai koordinator pembinaan pelatihan vokasi bersama-sama seluruh unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), dan masyarakat terus adaptif dan inovatif menghadapi perubahan, terutama dalam pengembangan kompetensi digital.
“Juga harus disadari pentingnya aspek K3 dan protokol kesehatan dalam bekerja atau berlatih, khususnya pada era pandemi dan pasca pandemi COVID-19 yang menekankan higienitas dalam bekerja,” katanya.
Jaminan sosial tenaga kerja dan pelayanan informasi pasar kerja harus dapat diintegrasikan agar mampu melindungi tenaga kerja saat krisis, ucap Airlangga.
Ia berharap Kementerian Ketenagakerjaan dan seluruh stakeholders untuk terus mengembangkan pelatihan vokasi di seluruh Indonesia, baik melalui balai latihan kerja (BLK) pemerintah, maupun pusat pelatihan yang diadakan pihak swasta tertentu.
“Ada insentif pajak sampai 200 persen dari investasi yang dilakukan bagi perusahaan atau industri yang mendukung pelatihan vokasi. Saya berharap program link and match dengan pola ini dapat terus didorong dan direalisasikan, karena bagi dunia industri artinya ini dilakukan sesuai kebutuhan,” katanya.
Adapun pelatihan vokasi dibiayai oleh industri dan dibayar pemerintah sampai dua kali lipatnya atau bisa dibilang mendapatkan insentif hingga 100 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
A. Hilmi