Semarang, Aktual.com – Aktivitas pembangunan Jalan Tol sesi III Semarang-Solo mencakup wilayah Bawen-Salatiga yang diprediksi rampung awal bulan ini mengalami sedikit keterlambatan. hal tersebut dikarenakan terjadinya hujan lebat yang mengguyur Batang dan sekitarnya hampir setiap malamnya.
“Kalau kondisi tanah basah, tidak bisa dikerjakan. Harus nunggu kering. Kalau pengecoran, relatif tidak ada masalah,” kata Pimpinan Proyek (Pimpro) PT Trans Marga Jawa Tengah (TMJ), Indriono, Jumat (10/3).
Ia mengatakan hujan lebat membuat kontur tanah lembek sehingga sulit dilakukan pengerasan di beberapa titik. Tak hanya itu saja, lanjutnya. Petugasnya juga banyak kesulitan untuk melakukan pekerjaan tanah, seperti timbunan atau galian.
Untuk saat ini, ia hanya bisa mengandalkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Bulan Februari kemarin nyaris tidak ada progres signifikan. Sebab dari 28 hari, hanya ada 6 hari tanpa hujan,” ungkap Indriono lagi.
Memasuki awal bulan ini, ia menyatakan cuaca sudah memasuki peralihan musim pancaroba. Ia pun kembali memasang target penyelesaian tol Bawen-Salatiga hingga April mendatang.
“Jika hujan masih terjadi sampai akhir Maret, pengerjaan tanah tidak bisa tuntas. Tapi kami berupaya memenuhi target, minimal rampung pertengahan April nanti,” bebernya.
TMJ sendiri menurutnya telah merampungkan proyek tol mencapai 93,84 persen. Saat ini yang belum tergarap dari simpang susun Bawen hingga Jembatan Tuntang. Sementara Jembatan Tuntang ke Salatiga, sudah jadi meski belum sempurna. Percepatan dilakukan dengan menambah jumlah pekerja serta alat berat sejak Februari. Ini khususnya menambah jam kerja agar pengerjaan bisa maksimal. (Muhammad Dasuki)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid