Bekasi, Aktual.com – Aktivitas belajar dan mengajar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kembali normal usai terdampak musibah banjir yang memaksa sebagian siswa daerah itu belajar dari rumah secara daring.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Bekasi Rija Sudrajat mengatakan, proses belajar mengajar di sejumlah satuan pendidikan yang semula menerapkan skema daring dari rumah selama banjir kini sudah kembali normal.
“Saya sudah komunikasi dengan semua kepala sekolah, sekarang belajar sudah normal semua di sekolah. Saat banjir, beberapa yang tetap masuk meski terkendala hujan, anak dan guru ada yang kehujanan. Ada juga yang menerapkan belajar secara daring,” katanya di Cikarang, Senin (13/3).
Dia mengatakan sejumlah tenaga pengajar dibantu murid bahkan turut membersihkan sisa genangan air dan lumpur pada akhir pekan lalu agar kegiatan belajar dan mengajar berlangsung lancar mulai pekan ini.
“KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di total 345 sekolah menengah pertama se-Kabupaten Bekasi sudah berjalan normal. Intinya semua sudah belajar efektif per hari ini,” katanya.
Sekretaris PGRI Kabupaten Bekasi Hamdani mengatakan jika belajar daring menjadi solusi bagi sekolah terdampak banjir. Belajar daring juga menjadi bagian proses belajar mengajar yang diterapkan sekolah saat COVID-19 tahun lalu.
“Selama dua tahun, kita sudah belajar dari pandemi COVID-19. Jadi sudah otomatis sekolah menerapkan daring guna memaksimalkan proses KBM. Selama banjir, sekolah yang terdampak pada fasilitas sekolahnya, tidak diliburkan,” katanya.
PGRI Kabupaten Bekasi kini tengah memfokuskan pengawasan dan memusatkan bantuan pada sekolah terdampak di enam kecamatan. Bantuan terfokus pada pemantauan serta pemberian bantuan logistik yang diperlukan.
“Fokus kita sekarang di wilayah Kecamatan Muaragembong, Cabangbungin, Pebayuran, Karangbahagia, Sukakarya, dan Kedung Waringin. Sekolah-sekolah di enam kecamatan ini terbilang sangat terdampak banjir,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu