Suasana kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (26/10). Kebakaran yang diduga akibat ledakan pada salah satu tempat pembuatan kembang api yang baru beroperasi dua bulan ini sedikitnya menewaskan 23 orang karyawan dan puluhan karyawan luka bakar. AKTUAL/IST

Jakarta, Aktual.com — Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri Kombes Pol Pramujoko menegaskan, keberhasilan proses identifikasi para korban kebakaran Gudang PT Panca Buana Cahaya tergantung pada kelengkapan data antemortem, yang diberikan pihak keluarga korban kepada polisi.

“Keberhasilan identifikasi itu tergantung data antemortem yang dikirim keluarga (korban) kepada kami,” kata dia di RS Polri Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (30/10).

Ia mengatakan data antemortem adalah semua data yang berkaitan dengan korban sebelum korban meninggal dunia.

“Meliputi rekam gigi, semua foto korban sebelum meninggal dunia, atau misalnya sebelum korban meninggal, dia sempat singgah di rumah makan untuk makan,” katanya.

Data antemortem sangat diperlukan untuk kemudian dibandingkan dengan data postmortem korban. Pasalnya, dalam kasus peristiwa kebakaran gudang petasan tersebut, para korban tewas terbakar hingga hangus sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan tes DNA.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara