Denpasar, Aktual.com — Peristiwa tak mengenakkan terjadi kala jasad ANG akan dipulangkan ke kampung halaman orangtua kandungnya di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Sebelumnya, jasad ANG akan dipulangkan pukul 09.00 WITA. Namun beredar informasi jika pemulangan jasad ANG ditunda. Penundaan itu lantaran orangtua ANG, Hamidah dan Rosidik mesti menjalani pemeriksaan lanjutan di Polda Bali terkait kasus penelantaran anak dengan tersangka Margriet, ibu angkat ANG.
Namun, Polda Bali memberi dispensasi kepada orangtua kandung ANG untuk memakamkan dulu jasad anaknya itu. Namun setelah dimakamkan, orangtua kandung ANG mesti kembali ke Bali untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus terbunuhnya ANG.
Jasad ANG pun rencananya akan dipulangkan pukul 14.00 WITA. Namun, pemulangan jasad ANG molor hingga 1,5 jam lebih. Penyebabnya adalah peti mati untuk ANG belum siap.
Seorang anggota keluarga besar Ikawangi Dewata sempat berteriak meminta uang Rp1,4 juta untuk peti mati ANG. “Ada uang Rp1,4 juta tidak buat bayar peti mati,” kata pria tersebut sambil berteriak di RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa (16/6).
Selain peti mati, ternyata plastik dan spon untuk ANG juga belum siap. Akhirnya keluarga besar Ikawangi Dewata saweran membayar peti mati dan kebutuhan jasad ANG lainnya.
Sebelumnya, sejumlah pejabat mulai menteri, gubernur dan wali kota, hingga Pemkab Banyuwangi mengaku akan mengurus segala kebutuhan ANG. Namun, persiapan kepulangan jasad bocah mungil tersebut harus molor karena biaya yang belum dibayar.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu