Jakarta, Aktual.com – Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) menggelar musyawarah nasional (Munas) yang pertama. Mengusung tema “Bangkit, Bergerak, dan Bersinergi Mewujudkan Raksasa Ekonomi Baru Menuju Indonesia Emas”, Munas itu berlangsung sejak 24 hingga 26 Agustus 2022 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan.

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir memberikan sambutan menyampaikan prospek ekonomi Indonesia ke depannya semakin optimis, ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44% (yoy) pada Kuartal II 2022.

“Pertumbuhan kita masih di 5,44, ini konsisten di 2 kuartal, kami optimis pertumbuhan ekonomi masih bisa kita jaga di angka 5 persen pada kuartal 3 dan 4,” kata Menko Airlangga dalam sambutannya, Kamis (25/8/2022).

Sebagai bagian dukungan bagi dunia usaha tersebut, Pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditargetkan sebesar Rp373 triliun pada tahun ini.

“Ini yang bisa diakses oleh JAPNAS, karena saya lihat ini pengusahanya real semua. Dan ini juga bisa digunakan untuk sektor pertanian yang diberikan pagu Rp90 triliun. Pada tahun depan target KUR akan dinaikkan lagi menjadi Rp460 triliun,” papar Menko Airlangga.

Terkait dengan ketahanan pangan, neraca beras Indonesia juga masih mencatatkan surplus. Pada periode Januari-September 2022, produksi beras diperkirakan mencapai 26,45 juta ton dan konsumsi beras mencapai 22,72 juta ton, sehingga terdapat surplus sebesar 3,73 ton.

“Kemarin kita dapat apresiasi dari International Rice Research Institute (IRRI) untuk swasembada beras. Untuk ketahanan pangan, Presiden mendorong diversifikasi pangan, intensifikasi pertanian, dan pengembangan bibit-bibit Genetically Modified Organism (GMO). Dengan ketahanan pangan yang bagus, maka kita akan bisa konsentrasi di sektor energi pada masa depan,” ucap Menko Airlangga.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan tim pengendali inflasi daerah (TPID) untuk menekan inflasi pangan.

Ia mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) juga terus menggenjot produksi pangan demi menghindari ancaman krisis pangan dengan menggunakan lima cara bertindak (CB).

“Inflasi kita pada Juli 2022 sekitar 4,9 persen, sementara inflasi pangan sebesar 11,47 persen. Komoditas bawang, cabai, telur, dan 9 bahan pokok penting lainnya yang harus kita jaga,” kata Wamentan Harvick.

Pembukaan Munas ke-1 JAPNAS ini turut dihadiri Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agung Laksono, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi, serta President Director Bosowa Group.

Dalam rangkaian Munas di hari pertama ini, Wamentan Harvick juga berkesempatan menjadi pemateri diskusi dengan Ketua Umum JAPNAS, Bayu Priawan Djokosoetono dan Ketua Dewan Pertimbangan KADIN, Anindya Bakrie.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi