Jakarta, Aktual.com – Sikap proteksionisme yang sepertinya akan diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat yang baru, Donald Trump dengan melindungi perdagangan dalam negerinya, dianggap sebagai bentuk perang terhadap negara lain.
Hal itu disebutkan oleh mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri. Menurutnya, pidato pertama Trump sebagai presiden AS cukup mengejutkan karena hampir sama dengan yang dikampanyekan dulu. Padahal biasanya, kebijakan seorang presiden lebih kompromis dibanding saat kampanye dulu.
“Saya melihat kebijakan proteksionis Trump itu sebagai bentuk perang dengan negara-negara lain. Terutama dengan Asia Timur,” jelas Chatib saat diskusi yang digelar Kadin, di Jakarta, Selasa (24/1).
Menurutnya, seluruh kesuksesan sektor industri dan perdagangan dari Asia Timur karena bisa menembus pasar AS. “Mungkin dulu ini bisa dirasakan sebelum AS yang sekarang merasa berperang dengan China. Negara Asia bisa masuk ke Amerika. Tapi Fenomena ini tidak lagi seperti dulu,” jelas dia.
Trump memang terlihat serius untuk melakukan kebijakan proteksi ini. Kebijakan yang akan diusungnya adalah segera meratifikasi perjanjian dengan Kanada dan Mexico dan kemudian keluar dari Trans Pasific Partnership (TPP).
“Tapi saya masih punya harapan, Trump akan berubah karena dia pengusaha. Pengusaha itu pragmatis,” ujarnya.
Tapi jika dilihat dari pidatonya itu, Chatib sendiri agak terkejut. Padahal, semua presiden di dunia akan menjadi presiden normal selama 6-9 bulan. Artinya tak menerapkan kebijakan yang aneh-aneh.
“Apa yang disampaikan saat kampanye pasti akan berbeda. Saya kaget ketika Trump pidato di inagurasi kemarin berbicara seperti di kampanye,” pungkasnya.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka