Semarang, Aktual.co — Aksi demontrasi sebagai bentuk protes komunitas Yahudi Ethiopia atas kebrutalan Polisi ‘Zionis’ Israel di Tel Aviv berujung menjadi kekerasan. Insiden tersebut mengakibatkan 57 petugas terluka, pada Minggu (3/5) kemarin.

Menurut sumber Polisi Israel yang dilansir dari laman berita CNN, sebagian besar petugas mengalami luka cukup ringan. Namun, satu petugas mengalami luka berat.

Polisi menyebutkan terdapat 12 demonstran yang terluka. Tapi, seperti apa luka pada demonstran, petugas belum mengetahui secara detail, hingga berita ini diturunkan.

Protes komunitas Yahudi Ethiopia itu berbuntut atas video yang menunjukan pasukan pertahanan Israel berseragam menyerang keturunan Ethiopia.

Ketegangan antara demonstran dengan polisi itu sebelumnya telah berdamai selama beberapa jam, sebelum mereka melakukan aksi kekerasan.

Pihak berwenang yang memakai kuda sempat membubarkan kerumunan massa
dengan gas air mata di Rabin Square. Petugas membubarkan pasukan dengan meneriakkan slogan-slogan seperti, “Kekerasan oleh Polisi harus di penjara.”

Juru bicara Israel, Luba Samri mengatakan, petugas menangkap 43 demonstran.

Sebelumnya, protes demontrasi di Tel Aviv sebelumnya berlangsung secara damai di Yerusalem pada Kamis lalu. Diperkirakan massa mencapai 1.000 orang.

Ketegangan tersebut dipicu dengan adanya rekaman video berseri pada 26 April yang
merupakan titik kritis bagi umat Yahudi Ethiopia.

Sekitar 125.000 orang mengatakan, bahwa mereka telah lama merasa seperti warga negara kelas dua, sejak tiba di dua gelombang imigrasi massal pada 1980-an dan awal 1990-an.

Di tempat berbeda, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan bahwa semua klaim akan melihat lebih ke dalam, tetapi tidak ada tempat untuk kekerasan dan gangguan seperti itu.Netanyahu akan bertemu dengan para pejabat Eithopia hari ini.

Artikel ini ditulis oleh: