Jayapura, Aktual.com – Provinsi Papua telah menorehkan beberapa penghargaan dan prestasi dalam empat tahun terakhir. Menariknya, borongan penghargaan ini hanya terjadi di bawah kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe.

Dari siaran pers yang diterima Aktual, Rabu (3/5), berikut adalah penghargaan yang diterima oleh Pemprov Papua dan Gubernurnya, Lukas Enembe.

1. Menerima Penghargaan Penanganan Daerah Terisolir Dari Kemendagri.

Gubernur Papua, Lukas Enembe mendapat kehormatan menerima penghargaan Penangangan Daerah Terisolir di Daerah Otonomi Khusus 2017 oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Penghargaan ini sendiri diberikan karena Provinsi Papua di bawah Lukas mampu berbenah diri dalam menangani daerah terisolir di bumi cendrawasih.

Pemberian award ini diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri, Sonny Sumarsono mewakili Menteri Dalam Negeri yang diterima oleh Kepala Kantor Badan Penghubung Provinsi Papua di Jakarta, Alex Kapisa mewakili Gubernur Papua, di Jakarta.

2. Meraih penghargaan Anugerah Kerukunan Umat Beragama dari Menteri Agama RI.

Anugerah ini diberikan tidak terlepas dari keberhasilan Kepemimpinan Lukas Enembe dalam menjaga persatuan umat beragama di Provinsi Papua serta menciptakan kondisi kehidupan beragama masyarakat yang harmonis dan sejuk di Provinsi Papua.

3. Meraih Penghargaan oleh majalah Sindo Weekly sebagai Kepala Daerah Inspiratif 2017.

4. Membangun Gedung Negara Pemerintah Provinsi Papua yang juga sebagai Istana Presiden RI di Jayapura.

5. Berhasil memperjuangkan Provinsi Papua sebagai penyelenggara PON XX 2020.

PON XX ini sebagai momentum kebangkitan olahraga Papua khususnya dan Indonesia umumnya, untuk bisa melahirkan atlet-atlet berprestasi yang bisa bertanding di ajang Asian Games, SEAGames maupun Olimpiade.

6. Membangun Jembatan Holtekamp sebagai Ikon baru di Provinsi Papua.

7. Mendapat Gelar Datuk oleh Masyarakat Suku Kutiayia, Lintau Buo, Batusangkar, Sumatera Barat.

Kepedulian Lukas terhadap masyarakat adat telah diakui oleh masyarakat adat di luar Provinsi Papua. Ia menerima gelar Datuk ‘Panglimo Nan Sati’ dari masyarakat Suku Kutiayia, Lintau, Batusangkar, Sumatera Barat.

Panglimo Nan Sati artinya Pemimpin Besar yang Sakti. Suku Kutiayia ini adalah juga merupakan suku dari bu Mufida Jusuf Kalla.

Prestasi-prestasi dan penghargaan yang diraih itu tentunya berdasarkan penilaian dari hasil kerja yang nyata yang telah dilakukan oleh Lukas Enembe selama masa Kepemimpinannya. Prestasi ini melengkapi prestasi kebijakan sebelumnya yaitu :

1. Tentang Pemberlakuan PERDA Pelarangan Miras di Provinsi Papua.
2. Sistem pembagian Dana Otsus 80% untuk kabupaten/Kota, 20 % untuk Provinsi.
3. Pembukaan Bandara Udara Frans Kaisepo Biak. Semua itu adalah bagaian dari konsep Rencana Pembangunan Jangka Panjang Papua ( RPJPP ) 2013-2033.

RJPP Menjadi penting, agar memberikan arahan dalam proses Prencanaan Pembangunan dan Sinkronisasi Pembangunan baik di kabupaten/Kota maupun Provinsi serta kebijakan pembangunan dari pemerintah pusat.

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid