Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (Aktual/Ilst.Nelson)
Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menuai terus disorot. Tidak hanya soal perizinan yang carut marut, namun juga soal nilai investasi dan keekonomisan.

Memilih rute Jakarta-Bandung dengan panjang lintasan 142 kilometer proyek ini menelan biaya Rp79 trilun. Harga ini dinilai terlalu mahal pasalanya Iran yang juga tengah membangun proyek serupa dengan panjang 434 kilometer hanya memerlukan biaya Rp35 triliun.

“Kereta cepat Jakarta-Bandung ini kan investasinya Rp70 triliun dengan panjang 142 km. Ini tidak masuk akal. Kereta cepat di Iran yang panjanggnya 434 km itu cuma Rp35 triliun,” kata peneliti anggaran dari Centre for Budget Analisys (CBA) Uchok Sky Khadafi di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (31/1).

Menurut Ucok proyek yang didanai oleh konsorsium asal Tiongkok dan empat BUMN Indonesia ini merupakan upaya Menteri BUMN Rini Soemarno untuk mendapatkan dana segar. Pasalnya pada RAPBN 2016 lalu DPR menolak pengajuan Pernyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN sebesar Rp39 triliun.
“Ini kesannya saya lihat ganti wajah saja yah, pemerintah lagi cari duit. Emang kereta cepat fasilitas publik, tapi dibangun untuk kepentingan. Ini mungkin cerita dari ditolak PMN, butuh duit. Soalnya investasinya besar sekali,” cetusnya.

Artikel ini ditulis oleh: