Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (Foto: Istimewa)

Jakarta, Aktual.com — Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai, proyek kereta cepat atau High Speed Train Jakarta-Bandung tidak ada urgensinya bagi rakyat miskin. Berbeda jika proyek kereta api cepat dibangun untuk jalur Jakarta-Surabaya.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 140,9 kilometer senilai USD5,5 miliar atau sekitar Rp 76 triliun diresmikan pelaksanaannya pada Kamis (21/1) pekan lalu. Presiden Joko Widodo menandainya dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking.

“Enggak ada urgensinya itu proyek, apa manfaatnya bagi rakyat kecil, besaran atau nilai proyeknya juga janggal, bagaimana visibilitasnya, perijinannya,” ujar Masinton di Gedung DPR RI, Senayan, Jumat (29/1).

Masinton tidak habis pikir dengan proyek yang digawangi Kementerian BUMN pimpinan Rini Soemarno tersebut. Dia menduga ada motif tertentu dalam proyek tersebut, terlebih setelah groundbreaking penolakan keras disampaikan berbagai pihak. Hanya saja, dia belum mengetahui motif dimaksud.

“Apa dibalik ngototnya Rini Soemarno? Kok ngotot-ngotot begitu loh. BUMN itu bukan BUMR, Badan Usaha Milik Negara jadi Badan Usaha Milik Rini Soemarno. Jadi milik Rini saja sekarang,” ujar dia.

“Gimana ceritanya, nabrak sana nabrak sini. Kalau itu berkaitan dengan pembangunan infrastruktur, infrastruktur ini (kereta cepat) juga bukan pembangunan yang manfaatnya dirasakan rakyat kecil kok,” sambung Masinton.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu