Jakarta, Aktual.com – Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dianggap bentuk pengkhianatan terhadap program Nawacita Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Yeni Sucipto mengatakan salah satu program yang tertera di Nawacita adalah pembangunan manusia.
“Seharusnya yang paling banyak alokasi di APBN 2016 adalah ke pendidikan dan kesehatan,” kata Yeni, di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (15/2).
Sedangkan proyek kereta cepat yang masuk dalam kategori pembangunan infrastruktur di 2016, jelas merupakan bentuk keberpihakan pemerintah kepada korporasi dan bukan kepada kesejahteraan rakyat.
“Hanya akan menguntungkan korporasi yang terlibat. Ini bukan bagian dari pembangunan manusia sebagaimana tertera dalam Nawacita,” ucap Yeni.
Proyek kereta cepat, kata dia, akan sangat menyedot porsi pengeluaran APBN 2016 untuk menutupi hutang negara. Yakni dengan alokasikan anggaran besar dari APBN untuk mencicil hutang Rp3 triliun selama 40 tahun.
Artikel ini ditulis oleh: