Jakarta, Aktual.com — Perbedaan pendapat Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko Kemaritiman Rizal Ramli soal pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW, diyakini tak ada yang akan mengundurkan diri dari jabatannya di pemerintahan.
Pasalnya, beda pendapat ini seharusnya bisa diselesaikan secara internal pemerintah.
Anggota Komisi III DPR RI Patrice Rio Capella mengatakan justru yang harus dipikirkan adalah dari mana sumber dana Rp1.200 triliun untuk merealisasi listrik 35.000 MW.
“Rizal Ramli dan JK ini kan bukan tokoh sembarangan. Rizal dan JK kan punya kompetensi. Tidak akan mungkin salah satu pihak mengundurkan diri, karena ini kan soal perbedaan pendapat yang memandang sebuah persoalan. Sehingga ini bisa diselesaikan secara internal,” ujar Patrice di DPR, Jakarta, Selasa (25/8).
Menurut Patrice, dari persoalan tersebut cukup diambil sisi positifnya. Sebab, proyek 35.000 megawatt membutuhkan anggaran sebesar Rp1200 triliun dan bukan sesuatu yang mudah dilakukan pemerintah.
Dalam penerjemahannya, Rizal Ramli hanya tak yakin dengan JK. Oleh karena itu, JK harus mencari jalan keluar dan meyakinkan rakyat Indonesia bahwa proyek itu akan bisa dilakukan.
“Jadi ini kan hanya cara pandang saja, Rizal Ramli yakin tidak tercapai itu saja,” tuturnya.
Politisi Nasdem ini berharap agar konflik antar keduanya segera mereda. Saat ini yang harus diurus adalah bagaimana mewujudkan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt itu dengan anggaran Rp1200 triliun. Perdebatan JK dan RR bukan pada substansi persoalan tapi soal ketidakyakinan.
“Jadi bagaimana itu tercapai dalam lima tahun. 7000 mw dalam setahun, kan 35.000 mw dalam 5 tahun. Nah Rp1200 triliun ini dimana cari duitnya itu yang mesti dipikirkan,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh: