Surabaya, Aktual.com – Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur kebut proyek Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB). Salah satunya dengan menghubungkan jalur JLLB itu dari Benowo hingga Romokalisari.

Wali Kota Tri Rismaharini yakin jalur itu bisa mengurangi kemacetan di jalur angkutan Barat dari arah Barat Kota. “Saya optimistis penyelesaian JLLB akan lebih cepat,” katanya. di Surabaya, Minggu (3/4).

Tahun ini, Pemkot Surabaya menargetkan JLLB beres dari ruas Jalan Raya Benowo sampai Pelabuhan Teluk Lamong. Sebab 80 lahan di sana milik pengembang yang sudah sepakat mengerjakan proyek tersebut.

Risma mengatakan pengembang mengerjakan dari sisi Jalan Raya Benowo, maka pemkot akan mengerjakan dari sisi Selatan. Tepatnya penyediaan sambungan jalan untuk masuk ke tol Romokalisari.

“Yang punya pengembang sekarang sudah jalan kok. Pengembang sudah mau kerja, dalam percepatan ini kami sudah bagi tugas. Yang lahan punya pengembang dikerjakan mereka, yang kami kerjakan yang lahan yang bukan punya pengembang,” kata Risma.

Politisi PDI-P ini menyebut JLLB ditarget beres sampai pelabuhan Teluk Lamong. Akses jalan ini akan menambah kemudahan bagi para kendaraan angkutan darat yang selama ini mengandalkan jalan seperti Jalan Margolyo dan Kalianak untuk bisa masuk ke Surabaya.

Dikatakan Risma, yang kini sedang dikerjakan adalah dari Jalan Raya Benowo. “Nanti Jalan Raya Benowo akan tembus sampai belakang Stadion Bung Tomo dan TPA Benowo,” kata wali kota.

Menurut Risma, izin untuk pembangunan ruas jalan interchange di tol tersebut sudah mendapat persetujuan dari badan pengelola jalan tol. Bahkan analisa dampak lingkungan (amdal).

“Nanti di interchange itu akan ditambah lengkungan jalan seperti semanggi, itu pintu masuknya dari JLLB ke tol dan sebaliknya. Sebab kalau tidak dikasih jalan itu, nah terus truk itu lewat mana, makanya dibikinkan jalan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Bappeko Surabaya Dwija Wardhana mengatakan, proses pembebasan JLLB tersebut memang memasuki tahap sosialisasi dan pembebasan.

Ia mengatakan pihaknya secara aktif melakukan dialog dengan warga untuk menghindari kesalahpahaman terkait pembangunan JLLB. “Total panjang JLLB ini adalah 26,1 kilometer. Lebarnya ada selebar 60 meter,” kata Dwija.

Ditegaskan, meski ukurannya cukup lebar, namun jalan ini akan difungsikan sebagai jalan biasa dan bukan jalan tol. Sehingga nantinya pengguna jalan ini tidak dipungut biaya, melainkan gratis.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara