Jakarta, Aktual.com — Psikolog menilai bahwa kebebasan anak dalam bermain “gadget” seperti ponsel pintar di era teknologi saat ini diharuskan ada aturan main untuk membatasi penggunaannya.
“Harus ada aturan main agar tidak kebablasan,” kata psikolog Elizabeth Santoso saat dihubungi di Jakarta, Kamis (24/12).
Menurut dia, orang tua harus menjadi benteng utama dalam mengawasi anak bermain “gadget”. Dirinya menilai sebagian orang tua malah cenderung bertolak belakang dari yang seharusnya dilakukan dengan memberikan anak akses bermain “gadget”.
“Awalnya ingin menyenangkan anak mendidik anak agar ‘high-tech’ dan lebih kognitif. Tapi secara nggak sadar, karena tidak ada aturan main jadi bablas dan kecanduan, pagi, siang, sore, malam main ‘gadget’,” kata wanita yang akrab disapa Lizi.
Dirinya mencontohkan aturan main yang harus diterapkan misalnya bertanggung jawab terhadap diri si anak lebih dulu sebelum bermain ponsel pintar.
“Contoh aturan main, sebelum main ‘gadget’ tanggung jawab terhadap dirinya. Ada waktu untuk berkegiatan, bangun tidur ngerjain PR, baru main gadget. Intinya manajemen diri,” jelas Elizabeth.
Selain itu orang tua juga harus menerapkan peraturan seperti kapan waktu dan lamanya penggunaan “gadget”.
Hal tersebut, lanjut dia, diterapkan bukan tanpa sebab melainkan ada dampak negatif penggunaan “gadget” terlalu lama seperti kerusakan mata dan menyebabkan jari tangan pegal. Selain itu, peraturan penting lainnya ialah supervisi dari orang tua terhadap ponsel pintar yang digunakan si anak.
“Awasi, disupervisi. Harus monitoring, dicek satu per satu, dan tidak boleh ada ‘password’. Agar anak tidak membuka dan menyimpan yang macam-macam,” kata dia.
Elizabeth mengatakan penggunaan “gadget” yang melewati batas pada anak sering ditemui penggunaan akses pornografi dan konten kekerasan yang dapat berpengaruh pada sikap anak dalam masa pertumbuhannya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka