“Kondisi dan dinamika kehidupan juga menyebabkan stres, seperti perceraian, kematian, pemecatan, konflik dengan kolega dan pasangan,” ujarnya.
Berkaitan dengan kasus kekerasaan rumah tangga, lanjutnya, lebih banyak disebabkan oleh domestic affairs dan relationship.
“Karena pasangan itu yang paling mengerti diri kita. Begitu ada sesuatu yang `menusuk bisa menyebabkan stres, marah, hingga pembunuhan,” katanya.
Stres sendiri, ungkapnya, sudah dirasakan manusia sejak awal kehidupan. Dan tanpa disadari ada beberapa kondisi stres yang menyebabkan syok dan trauma. Misalnya, tertimpa bencana alam, korban pelecehan, kecelakaan, dan lain sebagainya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid