“Untuk mengurangi aerophobia, bila sudah taraf yang berat, maka upaya mengonsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa dapat membantu seseorang yang mengalami aerophobia,” katanya.
Selain itu membicarakan ketakutan dan menjalani sesi terapi kepada seorang psikolog klinis juga dapat mengurangi ketakutan akan terbang dengan pesawat. Biasanya, seorang psikolog klinis akan melakukan sesi terapi, konseling dan hipnoterapi jika dibutuhkan.
“Exposure therapy juga dianjurkan untuk mengurangi ketakutan dan kecemasan dengan jalan membiasakan atau menciptakan suasana terbang naik pesawat sesering mungkin. Mengatur napas dan mengarahkan pikiran agar relaks serta mengalihkan pikiran negatif dengan membaca buku, mengobrol topik yang ringan serta mendengarkan musik favorit adalah hal hal yang dapat dilakukan selama perjalanan,” katanya.
Ia menambahkan jangan menjadikan ketakutan yang mendalam sebagai penghambat dalam melakukan perjalanan dengan pesawat. Apalagi, pesawat merupakan moda transportasi dengan tingkat “safety” (keamanan) paling tinggi dibandingkan dengan moda transportasi lain, karena di udara sudah nihil alternatif.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid