Pasifik Satelit Nusantara VI
Pasifik Satelit Nusantara VI

Jakarta, Aktual.com – PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) kembali membangun satelit baru yang akan dinamai PSN VI. Satelit baru ini akan di operasikan dan dikelola oleh anak usaha PSN, yaitu PT PSN Enam Indonesia dan didukung oleh pembiayaan dari Export Development Canada (EDC), lembaga kredit ekspor Kanada. Satelit PSN VI dibangun oleh Space System/Loral, yang ditargetkan mengorbit pada akhir tahun 2018 pada slot orbit 1460BT.

“Kami investasikan USD230 juta untuk Pembangunan satelit baru ini sebagai langkah strategis PSN untuk mendukung program kemandirian satelit Indonesia. Selain itu juga untuk mengoptimalkan peluang perusahaan satelit domestik untuk memenuhi kebutuhan data broadband di Indonesia yang sangat tinggi,” ujar Chief Executive Officer PSN Adi Rahman Adiwoso di Jakarta, ditulis Rabu (6/12).

Sebagai pionir perusahaan satelit di Indonesia, lanjutnya, PSN terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan layanan satelit yang terus meningkat dengan menambah satelit-satelit baru dengan teknologi yang lebih canggih agar layanan komunikasi baik data maupun suara dapat dinikmati oleh lebih banyak masyarakat Indonesia.

“PSN sendiri hampir setengahnya digunakan untuk pelanggan seperti telkom, telkomsel, XL, Indosat, korporasi, perbankan, dan Pemda. Dengan user hampir 67 persen, pelanggan terbesar di Indonesia adalah Sinarmas Grup,” jelasnya.

Salah satu keunggulan PSN VI adalah memiliki kapasitas transponder C Band dan Ku Band yang dapat menjangkau seluruh pelosok wilayah di Indonesia. Transponder C band rencananya akan digunakan untuk melayani kebutuhan cellular trunking dan komunikasi data perusahaan maupun lembaga pemerintahan di seluruh wilayah Indonesia.

Transponder Ku Band ditujukan untuk melayani kebutuhan internet kecepatan tinggi melalui satelit. PSN VI akan memiliki kemampuan sebagai High Throughput Satellite (HTS) pertama di Indonesia yang dapat memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional untuk alokasi spektrum yang sama.

“Kebutuhan data melalui akses satelit broadband di Indonesia yang akan mencapai angka 160 Gbps di tahun 2020. Oleh karena itu, melalui pembangunan dan pengoperasian satelit-satelit baru, PSN berharap dapat mendukung proyek strategis nasional untuk menghilangkan digital gap dan memenuhi kebutuhan akses broadband internet,” tambahnya.

Untuk diketahui, Acara penandatanganan kerjasama pembiayaan antara PT PSN Enam Indonesia dengan EDC dilakukan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta oleh Nedy Zachry, Direktur PT PSN Enam Indonesia dengan Tushar Handiekar, Director, Infrastructure & Industrials, Structured & Project Finance Export Development Canada (EDC) yang disaksikan oleh Adi Rahman Adiwoso, CEO PT. Pasifik Satelit Nusantara. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, jajaran Direksi PSN dan anak usaha, serta manajemen dari EDC, Kanada. Perjanjian pembiayaan dengan EDC ditandatangani pada tanggal 25 Oktober 2017 di Jakarta dan Ottawa, Kanada.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka