Jakarta, Aktual.com – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia akan menindaklanjuti laporan praktik pengaturan skor di sepakbola nasional, setelah menyelesaikan sidang gugatan surat keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 01307 terkait pembekuan.
“Sekarang kita masih ngurusin masalah yang sedang didera dengan pemerintah, setelah itu secara pararel akan kita urus,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim di Jakarta, Kamis (25/6).
Menurut Azwan, saat ini organisasi sepakbola nasional tersebut sedang fokus untuk menyelesaikan permasalahan pembekuan yang dilayangkan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
“Karena sekarang kondisinya lagi tidak bagus, PSSI konsentrasinya terbelah hampir 80 persen,” kata dia.
Namun demikian, Azwan memastikan akan menindaklanjuti praktik pengaturan skor tersebut untuk kemudian diteruskan ke Komite Disiplin.
“Kita akan menindaklanjuti, karena apa pun itu sepakbola. Sedikit demi sedikit,” kata Azwan.
Sebagai permulaan, kata Azwan, PSSI sudah memanggil Komite Disiplin untuk membahas masalah dugaan pengaturan skor tersebut.
“Selain kasus Komite Etika itu kita juga panggil Komite Disiplin untuk membicarakan masalah itu,” kata dia.
Seseorang berinisial BS yang mengaku sebagai pelaku “match fixing” melaporkan dugaan pengaturan skor pertandingan sepak bola Indonesia di ajang nasional dan internasional ke Bareskrim Mabes Polri pada Selasa (16/6) sore.
BS yang diampingi oleh sejumlah lembaga bantuan hukum tersebut melaporkan adanya tindak pidana penyuapan di beberapa kasus persepakbolaan Indonesia dalam kurun tahun 2000 hingga 2015.
Dalam laporan polisi yang dibuat pukul 15.00 WIB Selasa 16 Juni 2015 itu disebutkan penyuapan periode 2000-2010 menggunakan dana APBD. Sedangkan dana penyuapan periode 2010-2015 berasal dari investor Malaysia berinisial DAS.
BS melaporkan manajer klub, pemain, dan beberapa pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang diduga melakukan pengaturan skor.
Artikel ini ditulis oleh: