Jakarta, Aktual.com – PSSI melalui anggota Eksekutif Komite (Exco) Arya Sinulingga mengakui bahwa federasi harus membayar kompensasi tidak murah untuk melepas Shin Tae-yong dari jabatannya.
PSSI memberhentikan Shin Tae-yong pada Senin (6/1) hanya enam bulan setelah pelatih asal Korea Selatan tersebut menandatangani kontrak baru hingga 2027.
Hal ini tentu membuat federasi harus membayar kompensasi sisa kontrak kepada Shin Tae-yong dan jajaran pelatihnya.
“Semua kontrak harus kita hormati, kalau kita ingin jadi federasi kredibel, kita harus jaga kesepakatan yang sebelumnya,” ujar Erick dalam konferensi pers pemberhentian STY kepada media.
“Tentu nanti antara lawyer dan lawyer akan saling bicara untuk bahas poin kompensasi. Tapi poinnya, kita harus hormat dengan apa yang disepakati.”
Terkini, Exco PSSI Arya Sinulingga berbicara mengenai kompensasi kontrak saat ditemui wartawan pada Selasa (7/1/2025) dan ditanyakan apakah angkanya telah disetujui atau belum.
“Angka sesuai dengan kontrak,” ujarnya, sembari menolak ada kaitan dengan permainan mafia.
“Dari sisi finansial, puluhan miliar yang harus kami bayar. Artinya, itu pun kami tanggung.”
“Tidak mungkin diperjualbelikan hal-hal itu. Tidak ada yang mau beli itu puluhan miliar.”
“Itu pun harus diambil risiko itu.”
“PSSI membayar puluhan M (miliar) tidak mungkin lah siapa yang mau (soal permainan mafia).”
Shin Tae-yong pertama bergabung dengan Timnas Indonesia pada Desember 2019 dan laga terakhirnya adalah partai akhir fase grup Piala AFF 2024 kontra Filipina pada 21 Desember 2024.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra