Sementara itu meski operasional bandara sudah normal, namun Arie mengungkapkan masih ada pembatalan jadwal yang dilakukan oleh sejumlah maskapai. “Itu sepenuhnya kebijakan dari maskapai penerbangan. Kalau kami sudah membuka operasional penerbangan dengan mempertimbangkan fakta dan data dari instansi berwenang, ” imbuh Arie.
Menurut dia, kemungkinan maskapai penerbangan masih memantau kondisi wilayah udara di sekitar Bali mengingat ancaman sebaran abu hasil erupsi Gunung Agung. Bandara Ngurah Rai mencatat sebanyak lima maskapai internasional membatalkan 18 jadwal keberangkatan internasional pada Sabtu (2/12).
Sebanyak 18 jadwal keberangkatan internasional itu menuju Singapura, Don Mueang Bangkok, Perth, Kuala Lumpur, Narita Jepang, Sydney, Melbourne, Adelaide dan Port Hedland.
Untuk jadwal kedatangan internasional yang dibatalkan sebanyak 17 jadwal dari lima maskapai penerbangan untuk rute dari Singapura, Guangzhou China, Kuala Lumpur, Melbourne, Port Hedland Australia, Adelaide, Brisbane, Don Mueang Bangkok, Sydney dan Perth.
Pembatalan jadwal juga dilakukan maskapai nasional yakni sebanyak 16 jadwal dari empat maskapai untuk kedatangan domestik dan 17 jadwal penerbangan dark lima maskapai untuk keberangkatan domestik.
Kota-kota yang batal dilayani dari dan menuju Bali itu yakni Jakarta, Bandung, Lombok Praya, Surabaya, Makassar dan Yogyakarta. Sebelumnya Bandara Ngurah Rai ditutup pada Senin (27/11) pukul 07.00 WITA hingga dibuka pada Rabu (29/11) sekitar pukul 15.00 WITA.
Ant
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara