Banda Aceh, Aktual.co —  Ratusan masyarakat dan mahasiswa Senin (27/11) kembali berdemonstrasi. Kali ini sasarannya kompleks perumahan PT Arun di Blang Tuphat, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe. Massa membakar ban bekas di pintu gerbang. Sedangkan puluhan polisi dan satuan pengamanan siaga di depan pintu gerbang. Polisi mengimbau agar menyampaikan aspirasi secara tertib.
Aksi itu bukan kali pertama. Mereka adalah Masyarakat eks Blang Lancang, tempat di mana pabrik Arun dibangun puluhan tahun lalu. Mereka tergusur, dan saat itu pemerintah berjanji akan merelokasi warga ke Desa Ujong Pacu, Lhokseumawe.
“Janji tinggal janji. Sampai sekarang belum ditepati. Padahal, PT Arun sudah mengakhiri produksi gas,” sebut salah seorang demonstran, Tri Juanda.
Sejak tahun 2009 lalu, masyarakat eks Blang Lancang kerap berdemonstrasi. Namun, persoalan tak kunjung terjawab. Kasus itu juga telah dilaporkan ke Komisi Nasional Hak Azasi Manusia, Pemerintah Aceh, PT Pertamina, DPR RI dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral RI.
“Kami harap, persoalan ini segera terjawab. Sehingga, masyarakat mendapatkan hak-haknya,” ujar Tri Juanda.
Aktivits Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lhokseumawe ini meminta agar Presiden Jokowi menyelesaikan persoalan itu. “Pemerintah pusat dan Pertamina harus segera memenuhi janji pemerintah sebelumnya, memberikan hak masyarakat berupa pembangunan rumah di Ujung Pacu dan fasilitas lainnya untuk warga,” ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRK Lhokseumawe, Dicky Saputra menyebutkan, persoalan itu merupakan beban lama untuk pemerintah baru Presiden Joko Widodo. Dia menyesalkan, sikap Pemerintah Aceh, Pemerintah Kota Lhokseumawe yang kurang tanggap terhadap tuntutan warga. Seharusnya, sambung Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu, pemerintah pro aktif menyelesaikan persoalan itu ke pemerintah pusat.
Sementara itu, Presiden PT Arun NGL, Gusti Aziz menyebutkan tuntutan warga sedang dibahas di tingkat pusat. “Setahu saya, persoalan itu sedang di bahas oleh PT Pertamina dengan pemerintah,” ujarnya saat pengapalan terakhir ekspor gas ke Korea Selatan pekan lalu.
Kini, masyarakat terus berdemonstrasi. Entah sampai kapan demo itu berakhir, tanpa ada solusi pasti dari pemerintah dan PT Pertamina. Harusnya mereka menunggu sampai pemerintahan kembali berganti.

Artikel ini ditulis oleh: