Jakarta, Aktual.co — Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar USD 0,00920275 per lembar saham. PT MBBS juga berhasil membukukan pendapatan sebesar USD135,3 juta, laba kotor sebesar USD 43,4 juta, EBITDA sebesar USD 53,6 juta dan laba yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (laba bersih) sebesar USD 20,1 juta untuk laporan keuangan auditan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Presiden Direktur MBSS menyampaikan bahwa kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan pertumbuhan dan penurunan harga komoditas batu bara sepanjang tahun 2014 telah memberikan tekanan harga pada jasa logistik pendukung industri batu bara.
“Tahun 2014 kami sangat fokus dan menerapkan beberapa prioritas bisnis. Diantaranya adalah fokus pada perpanjangan kontrak-kontrak yang jatuh tempo, konversi armada ke ukuran yang lebih besar, dari kerja keras itu kami berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 135,3 juta, meskipun itu turun sebesar 10,5% dari pendapatan tahun 2013,” ujar presiden direktur MBSS, Rico Rustombi, di Ritz Carlton Hotel Jakarta, Kamis (23/4).
Menurutnya, hal tersebut merupakan prestasi hebat di tengah kondisi ekonomi dan industri yang sangat menantang serta tekanan harga atas jasa logistik penunjang industri batubara.
Direktur Keuangan dan Perencanaan MBSS, Ika Bethari menyampaikan bahwa pemahaman atas ekspektasi klien dan semangat untuk memberikan win-win solution telah memberi keuntungan baik bagi MBSS maupun klien.
“Dengan struktur biaya yang efisien, MBSS memiliki fleksibilitas dalam menetapkan pricing strategy-nya,” jelasnya.
Melalui upaya tersebut, dari nilai kontrak yang jatuh tempo sebesar US$64,9 juta di tahun 2014, MBSS berhasil memperpanjang kontrak sebesar USD 25,7 juta. Sementara itu, armada dari kontrak-kontrak yang tidak diperpanjang dialokasikan untuk memperoleh kontrak-kontrak baru serta untuk melayani pasar spot charter, dimana kontrak baru diperoleh sebesar USD 16,5 juta pendapatan dari pasaspot charter sebesar US$9,1 juta.
Di tahun 2014 Perseroan mengangkut 52,6 juta ton batu bara, terdiri dari 31,1 juta ton untuk segmen barging dan 21,5 juta ton untuk segmen floating crane. Volume untuk segmen barging mengalami penurunan sebesar 19% secara year-on-year (y.o.y), sementara untuk segmen floating crane volume naik sebesar 3%. Penurunan volume barging di tahun 2014 didorong oleh lebih banyaknya pengangkutan batu bara jarak jauh (antar pulau) dibanding jarak dekat (transshipment) sehubungan peningkatan kebutuhan domestik batu bara dan industri semen.
Di tahun 2014, MBSS mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 20,1 juta, atau turun sebesar 47,4% dari tahun 2013 sebesar USD 38,3 juta.
“Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan laba bersih perseroan di tahun 2014 disamping tekanan harga, antara lain meningkatnya jumlah dockingarmada Perseroan sesuai persyaratan kelas, serta kurang maksimalnya perputaran armada Perseroan untuk pengangkutan jarak jauh disebabkan karena faktor cuaca buruk khususnya di triwulan ke-tiga dan ke-empat 2014 yang memaksa armada Perseroan untuk berlindung/sheltering guna menjaga keselamatan pelayaran,” tambahnya.
Selain itu, adanya Penyelesaian Kewajiban Penundaan Utang (PKPU) sebesar USD 3,2 jutakepada PT Great Dyke juta juga turut menekan laba bersih Perseroan.
“Apabila dinormalisasi dengan mengeluarkan komponen PKPU, laba bersih Perseroan akan berada di angka USD 23,3 juta”, ujar Ika.
Klaim PKPU adalah kejadian yang sifatnya one-off dikarenakan struktur kontrak yang dibuat dan ditandatangani oleh Manajemen lama Perseroan tersebut adalah satu-satunya kontrak dimana MBSS bukan merupakan pihak yang secara langsung berhubungan dengan counter party.
“Manajemen MBSS memiliki keyakinan bahwa kejadian ini tidak akan terulang di masa depan, mengingat tidak ada kontrak lain dengan struktur yang serupa,” jelas Ika.
Pada RUPS Tahunan yang dilakukan pada hari ini, MBSS akan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar US$0,00920275 per lembar saham. Selain itu, RUPS juga menetapkan perubahan pengurus perseroan sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : M. Arsjad Rasjid P.M.
Komisaris : Nurcahya Basuki
Komisaris : Timothy Joseph Blackburn
Komisaris Independen : Agoes R. Silaban
Komisaris Independen : Harry Wiguna
Direksi:
Direktur Utama : Rico Rustombi
Wakil Direktur : Lucas Djunaidi
Direktur : Trevor Larbey
Direktur Independen : Ika Heru Bethari
Direktur : Dedy Happy Hardi
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















