Jakarta, Aktual.com – PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) telah anggarkan dana investasi sebesar Rp13 triliun tahun ini. Sebagian besar diperuntukkan ke pengembangan pabrik.
Direktur Investasi dan Pengembangan Pupuk Indonesia, Nugraha Budi Eka Irianto, mengatakan jumlah tersebut meningkat 18 persen dibanding tahun lalu yang tercatat Rp11 triliun.
“Ini salah satu tujuannya untuk meningkatkan kapasitas produksi kami,” kata Irianto, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/7).
Dana tersebut dialokasikan untuk sejumlah proyek yang telah selesai dan masih berlangsung. Antara lain Pabrik Kaltim 5 di Bontang, Pusri 2B di Palembang, Amorea 2 di Petrokimia Gresik, Refam Asam Fosfat di Gresik, dan Petro Jordan Abadi.
Dia berharap Pabrik Kaltim 5 dapat selesai sekitar Juli-Agustus tahun ini, Pusri 2B pada Februari tahun depan, Amorea diperkirakan selesai 2017, dan untuk Refam Asam Fosfat serta JV Jordan saat ini telah berhasil dirampungkan.
Diperkirakan, jika pabrik Kaltim 5 dan Pusri 2B beroperasi, maka akan menambah kapasitas masing-masing 200.000 ton. Saat ini, kapasitas produksi mencapai 12 juta ton.
“Mengenai penyerapannya sampai saat ini masih sekitar 35 persen,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk terus berinvestasi dan meningkatkan produksi ke depan perseroan juga tengah mengkaji penerbitan obligasi untuk kebutuhan pendanaan. Akan tetapi, pihaknya mengaku hingga saat ini masih belum dapat memastikan rencana tersebut lantaran masih memantau kondisi pasar serta kebutuhan perusahaan.
Sebagai informasi, pada Juli 2014, Pupuk Indonesia telah menerbitkan obligasi dengan nilai mencapai Rp2,15 triliun. Saat itu, kupon bunga yang dipatok untuk obligasi dalam dua seri sebesar 9,625 persen hingga 9,95 persen per tahun. Selain mengembangkan pabrik, Pupuk Indonesia terus melakukan ekspansi bisnis dengan melakukan akusisi.
Pada tahun lalu, BUMN pupuk itu baru saja membeli perusahaan asing. Mulai 1 April 2014, PT Kaltim Pasifik Alkalinitas, perusahaan amoniak terbesar di Indonesia yang selama ini dimiliki Mitsui dan Tomen Jepang, sudah 100 persen menjadi milik Indonesia. Perusahaan tersebut berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur. Berada satu komplek dengan PT Pupuk Kaltim, anak perusahaan Pupuk Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh: