Jakarta, Aktual.com- GSS Energy Limited mendapat proyek operasi wilayah migas melalui Join venture dengan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah yang merupakan perusahaan BUMD milik Pemerintah Daerah Jawa Tengah.

Presiden Direktur PT Sarana GSS Trembul, Bambang Mulyadi menjelaskan bahwa sebenarnya wilayah kerja tersebut merupakan milik PT Pertamina EP, namun PT Pertamina EP menetapkan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah menjadi sebagai mitra untuk melaksanakan operasi minyak dan gas bumi di sana.

Dalam perjalanannya, PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah melakukan join venture dengan GSS Energy Limited dengan membentuk perusahaan bersama yakni PT Sarana GSS Trembul.

“Kita PT Sarana GSS Trembul melakukan komitmen dengan Pertamina EP dalam hal kerjasama operasi,” kata Bambang, Rabu (2/11)

Diketahui nilai komitmen PT Sarana GSS Trembul kepada PT Pertamina EP untuk melaksanakan program kerja 3 tahun seniai USD7,6 juta. Dana tersebut antara Iain digunakan untuk pengeboran 4 sumur dan kegiatan akuisisi seismik. Sumur pertama (SGT -01) direncanakan mulai dibor pada Juni 2017 dan mulai berproduksi sebulan kemudian.

Lebih lanjut tutur Bambang, area operasi ini terletak di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Luas area operasi ini 47,6 km persegi. Cadangan ini ditemukan oieh perusahaan Belanda, Nederlandsche Kalomale Petroleum Mij (NKPM), yang merupakan anak perusahaan Standard Oil of New Jersey (kini dikenal sebagal Exxon) pada 1917.

Di Area tesebut terdapat 24 sumur yang dibor dan diekspioitasi oieh NKPM. Area ini ditutup pada 1942, menyusul invasi Jepang dalam Perang Dunia ke-2. Area ini diperkirakan memiliki cadangan (reserve) minyak sebesar 40,1 juta barel. NKPM sendiri sepanjang 1917-1942 baru mengambii 307 ribu barel.[Dadangsah Dapunta]

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid