Jakarta, aktual.com – Ketua DPR RI Puan Maharani meyatakan pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya harus senantiasa mawas dir, sebab kekuasaan sejatinya adalah untuk melayani, membantu, dan memberdayakan rakyat.
“Kekuasaan bukan untuk menakuti rakyat, melainkan untuk menyelesaikan urusan rakyat, meskipun sering kali urusannya rumit, ibarat cinta segitiga antara aspirasi, anggaran, dan aturan,” kata Puan saat pidato sidang tahunana DPR DPR/MPR tahunana di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2025)
Meski begitu, menurut ketua DPP PDIP, serumit-rumitnya ‘cinta segitiga’ itu, selalu ada jalan untuk menemukan solusi terbaik bagi bangsa dan negara.
“Walaupun kadang terasa pedih, patah hati, tetapi kita harus move on,” tegasnya.
Puan pun menjelaskan, Hari ini Indonesia dihadapkan pada ketegangan dan konflik geopolitik, perang dagang, krisis iklim dan energi, ketimpangan ekonomi yang semakin tajam, disrupsi teknologi, serta pergeseran kekuatan global.
“Indonesia, seperti banyak negara lainnya, berada di dalam pusaran global tersebut. Karena itu, kita harus memiliki pijakan yang kokoh dan arah yang jelas dalam memenangkan kepentingan bangsa dan negara,” ungkapnya.
Oleh karena itu Indonesia memerlukan pondasi kedaulatan, kemandirian, dan kebangsaan, agar Indonesia mampu berdiri tegak di tengah perubahan dunia tanpa kehilangan cita-cita dan jati diri bangsa. Pondasi kedaulatan tidak hanya berarti menjaga batas wilayah, tetapi juga memastikan arah kebijakan luar negeri dan ekonomi nasional ditentukan secara mandiri.
“Dalam dunia multipolar saat ini, Indonesia harus menempatkan diri secara strategis untuk memperjuangkan kepentingan nasional di forum-forum internasional, mulai dari isu lingkungan, ekonomi, geopolitik, perdagangan global, hingga tata kelola dunia yang lebih adil,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















