Jakarta, Aktual.com — Pemerintahan yang dipimpinan oleh Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla telah memasuki satu tahun kerja. Namun, kalangan masyarakat tidak puas dengan kinerja Jokowi-JK dalam pemerintahan selama satu tahun ini.
Atas ketidak puasan masyarakat itu, Jokowi yang merupakan kepala pemerintahan dinilai akan kembali melakukan reshuffle jilid II.
“Bila melihat faktor yang menyebabkan ketidakpuasan publik, kelihatannya Jokowi akan mengambil langkah Reshuffle jilid II” kata juru bicara KedaiKopi Hendri Satrio, dalam keterangannya saat memaparkan hasil survei ‘Apa Kata Rakyat 1 Tahun Jokowi-JK?’ di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (18/10).
Apalagi, berdasarkan survei Nasional Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) menunjukkan 54,7 persen masyarakat Indonesia tidak puas dengan kinerja Jokowi-JK.
Sebagian besar masyarakat merasa tidak puas karena tiga hal kata Hendri. Mulai dari, harga bahan pokok tinggi yakni 35,5 persen, pelemahan nilai tukar rupiah 11,8 persen dan terakhir karena ketidakpuasan terhadap mahalnya bahan bakar dan minyak. Dia menerangkan bahwa jumlah responden yang tidak puas sebenarnya tipis. Ada 44,3 persen responden yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi-JK.
“Sisanya, publik merasa tidak puas terhadap kinerja Jokowi-JK karena harga BBM yang mahal, susahnya mendapat lapangan pekerjaan, kinerja menteri yang tidak bagus, dan biaya kesehatan yang tidak terjangkau,” kata dia.
Survei ini dilakukan terhadap 384 responden di seluruh Indonesia, dengan sebaran 52 persen di Jawa dan 48 persen di luar Jawa. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara menghubungi responden melalui sambungan telepon secara acak (probability sampling). Ada pun tingkat margin of error sebesar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu