Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menekankan pentingnya meyakinkan pengusaha tentang potensi investasi di Indonesia sehingga mau menanamkan modalnya di Tanah Air.
Hal tersebut disampaikan Bambang setelah pada pertengahan Maret 2018 lalu menghadiri Forum Investasi Infrastruktur Indonesia (IIF) di London, Inggris yang diadakan Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) London.
“Intinya kita mencoba mencari peluang investasi di bidang infrastruktur, baik yang sifatnya strategic investor maupun financial investor. Yang paling penting kita memberikan keyakinan pada investor luar bahwa ‘opportunity’ itu ada di Indonesia dan kita sudah punya skema dan regulasi yang mungkinkan mereka beradaptasi,” ujar Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu.
Dari hasil promosi investasi infrastruktur Indonesia di London, dan juga sebelumnya digelar di Dublin, Irlandia, Bambang memang sempat menyebutkan potensi investasi kedua negara tersebut di Indonesia masih cukup besar khususnya di bidang keuangan dan jasa.
Irlandia dipilih karena banyak terjadi imigrasi lembaga sektor keuangan yang besar. Sementara Inggris, peluangnya masih cukup besar dan masih ada yang belum tersentuh terutama di bidang infrastruktur dan jasa.
“Ketertarikan ada, tapi pastinya kebanyakan dari mereka belum pernah berinvestasi di Indonesia, jadi mereka butuh waktu melihat ‘pipeline’ dari proyek maupun skema. Jadi sekarang kita pada tahap ‘follow up” supaya mereka bisa memahami risiko maupun potensi yang ada di Indonesia,” kata Bambang.
Pemerintah saat ini gencar mengembangkan bidang pariwisata lewat pengenalan 10 Bali Baru, namun untuk infrastrukturnya masih belum tergarap secara optimal. Oleh karena itu, pemerintah mengajak pengusaha Inggris dan Irlandia berinvestasi di Indonesia, antara lain dengan skema alternatif Pembiayaan Infrastruktur Non-Anggaran Pemerintah (PINA).
Indonesia adalah salah satu tujuan investasi menjanjikan yang masuk dalam lima besar tujuan investasi Uni Eropa di Asia Tenggara periode 2007-2017, yang menduduki urutan pertama dengan 266 proyek senilai 13.259,8 miliar dolar AS.
Realisasi investasi Inggris di Indonesia sendiri masih menduduki peringkat kedelapan di bawah China, Jepang dan Prancis.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara