Lampung, Aktual.com — Barang ilegal yakni alat bantu seks berhasil, yang berasal dari Eropa berhasil digagalkan oleh kantor pengawasan dan pelayanan bea cukai tipe Madya Pabean B Bandar Lampung.
“Barang yang kami dapat ini berasal dari kiriman pos internasional dan operasi cukai,” kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung, Beni Novri, Rabu (2/3).
Penemuan ini, kata dia, dari hasil penindakan barang impor yang bekerja sama dengan pihak kantor pos. Berdasarkan hasil diteksi dengan pemindai x-ray, ditemukan alat yang mengandung unsur pornografi itu.
Tak hanya itu, klaim dia, pihaknya juga menemukan bibit atau benih sebanyak 105 kantong, grape vine cutting tujuh barang, spray obat kuat satu botol dan perlengkapan air soft gun empat kantong.
Pihaknya juga, ujar dia, berhasil menggagalkan penyelundupan barang kena cukai yakni rokok dengan jumlah 7.040.000 batang di lintas timur Lampung Selatan.
“Lalu penindakan terhadap gudang 4.702 botol minuman keras di Lampung Timur, pengungkapan ini berawal dari penangkapan satu unit mobil Mitsubishi L-300 yang membawa barang kena cukai pada tanggal 5 Januari 2016 dan dikembangkan hingga menemukan gudang penyimpananya.”
Pada 24 Februari 2016 petugas pun kembali menemukan rokok dengan jumlah 6.974.880 batang dari hasil penindakan terhadap barang kena cukai di Lintas Timur, Lampung Selatan.
“Kami juga bekerja sama dengan pihak kopolisian untuk melakukan pengungkapan ini, dan beberapa waktu lalu mendapatkan pelimpahan hasil pencegahan barang kena cukui dari Polres Lampung Selatan berupa rokok dengan jumal 1.026.200 batang.”
Pelimpahan ini dijelaskannya, karena wewenang penyelesian perkara di bidang kepabeanan dan cukai merupakan wewenang dari Direktorat Jendral Bea dan cukai maka Polres Lampung Selatan menyerahkan barang hasil penindakan tersebut ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung.
“Meskipun mendapat banyak barang selama penindakan ini, kami akan terus bertindak tegas karena Lampung khususnya menjadi pintu masuk dan ke luar di Sumatera.”
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu