Banda Aceh, Aktual.com – Puluhan desa di Kecamatan Lhoksukon, Matangkuli, Cot Girek dan Pirak Timu, Aceh Utara pada Senin (28/9) terendam banjir. Kondisi ini disebabkan meluapnya air dari krueng (sungai) yang mengelilingi empat kawasan itu.
Ada pun desa yang terendam banjir yaitu Desa Trieng, Desa U Baro dan Desa Lhok Reuhat akibat tanggul sungai di Desa Trieng dan Lhok Reuhat di Kecamatan Cot Girek, jebol. Daerah itu termasuk terparah terendam banjir karena tanggul yang jebol pada tahun 2014 belum diperbaiki. Ketinggian dalam rumah warga mencapai 1 meter.
Desa lainnya yang terendam banjir di Kecamatan Lhoksukon yaitu Desa Babah Geudubang, Krueng, Dayah, Kumbang, Rawa dan Desa Teungoh dan Meucat dan Desa Beuringen. Ke delapan itu terendam akibat jebol tanggul Krueng Peuto di tiga titik, yaitu di Desa Babah Geudubang dengan panjang sekitar 200 meter.
Untuk Kecamatan Matangkuli, desa yang terendam banjir yiatu Desa Alue Entok, Teumpok Barat, Alue Tho, Desa Hagu, Siren, Lawang dan Tanjong Haji Muda. Ketinggian di jalan capai 1,5 meter di kawasan Desa Alue Tho dan Desa Lawang serta Siren, sehingga transportasi kawasan itu lumpuh.
Kawasan itu banjir karena meluap air dari Krueng Keureuto, sebab belum ada tanggul sungai.
Sedangkan Kecamatan Pirak Timu desa yang terendam banjir yakni Desa Meunye Tujoh, Alue Bungkoh, Teupin Ue, Ceumecet, Krueng Pirak, Leupee, Rayeuk Pange, Geulumpang dan Krueng Kreh, Bungong, Matang Peusangan. Ketinggian air dalam rumah 60 centimeter sampai 120 centimeter.
“Warga sedang siap-siap mengungsi, karena airnya terus bertambah naik lagi. Warga yang sekarang menggunakan rakit bila pergi ke kawasan Matangkuli karena tak bisa dilintasi dengan sepeda motor,” ujar Deni Latief kepada Aktual.com Senin malam.
Warga berharap Pemerintah Aceh Utara membuat solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir yang menjadi langganan di empat kecamatan itu.
Artikel ini ditulis oleh: