Jakarta, Aktual.com — Suara pukulan cajon dan petikan gitar akustik mengiringi puji-pujian dan penyembahan sebelum khotbah dari Pendeta Timotheus Sutomo diberikan kepada 30 lebih jemaat gereja GBI Kepanduan yang tertunduk dan menahan isak mereka.
Hari Minggu (28/2) itu merupakan ibadah terakhir mereka di kawasan Kalijodo sebelum esok pagi dilakukan pembongkaran. Pendeta Timotheus menyampaikan pada jemaat agar tetap mengemban tugas di tempat yang baru dengan penuh ketaatan.
“Kita menyampaikan pada jemaat, tugas baru di tempat baru, sekalian memberi tahu jemaat soal ibadah terakhir,” ujar Pendeta Timotheus pada wartawan, Minggu (28/2).
Usai ibadah, para jamaat saling berpelukan dan mengucap salam perpisahan. Bergiliran, para jamaat mengabadikan ibadah terakhir mereka dengan handphonenya masing-masing.
“Bagi jamaat yang masih ingin beribadah, kami telah pindah ke seberang jalan Pengeran Tubagus Angke, kita ngontrak di situ, sampai ada gereja baru,” imbuh Timotheus.
Ibadah hari terakhir itu juga diiringi rintikan hujan. Air juga turun dari mata para jemaat yang sembab dari setiap jemaat yang sudah beribadah di gereja tersebut selama 48 tahun di Kalijido.
Salah seorang jemaat, Agustinus yang merupakan seorang Penatua tak kuasa menahan kepedihannya, geraham yang dirapatkan kuat-kuat nampak jelas kala wartawan mewawancarainya.
“Saya yakin pemerintah adalah perpanjangan tangan Tuhan, saya yakin ini yang terbaik,” ujar Agustinus.
Usai melaksanakan ibadah terakhirnya, rombongan Walikota Jakarta Utara, Rustam Efendi mendatangi gereja tersebut. Sedangkan untuk warga sekitar terpantau sibuk membongkari bangunan-bangunannya sebelum esok pagi digaruk tangan becko.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby