Taipei, Aktual.com – Militer Taiwan meningkatkan kewaspadaan hingga ke level tinggi di tengah kehadiran puluhan kapal perang China di sekitar Taiwan, kepulauan Jepang selatan, Laut Cina Timur dan Selatan.
Dilansir dari Al Jazeera pada Senin (9/12), sedikitnya 90 kapal perang Tentara Pembebasan China (PLA) sudah bersiaga di dekat perairan Taiwan dan sekitarnya. Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan (MND) dalam pernyataannya menyebutkan pihaknya meluncurkan latihan kesiapan tempur dan mendirikan pusat darurat dengan memperhitungkan ancaman musuh sebagai tanggapan terhadap langkah terbaru Beijing.
Sumber keamanan Taipei juga mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa China saat ini memiliki hampir 90 kapal perang dan kapal penjaga pantai di perairan dekat Taiwan, kepulauan Jepang bagian selatan, serta Laut Cina Timur dan Selatan, 60 kapal diantaranya adalah perang dari Angkatan Laut China.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menegaskan pihaknya akan mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya. Ia juga mengatakan Taiwan adalah bagian yang ”tidak dapat dicabut” dari Tiongkok.
Untuk diketahui, sejak akhir pecan lalu, Taipei telah menandai kehadiran 14 kapal perang China serta tujuh pesawat militer, dan enam balon udara di tengah spekulasi kemungkinan latihan militer oleh Beijing. Sedangkan Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan enam pesawat China telah melintasi garis tengah Selat Taiwan yang merupakan zona demarkasi tidak resmi antara Taiwan dan China. Salah satu balon juga melintasi ujung utara pulau itu.
Pihak Taiwan juga mengatakan kalau pihak China telah menyiapkan tujuh zona wilayah udara cadangan di sebelah timur provinsi Fujian dan Zhejiang. Zona tersebut untuk sementara dicadangkan dan dialokasikan untuk pengguna tertentu selama periode tertentu, meskipun penerbangan lain dapat melewatinya dengan izin dari pengawas, sesuai dengan aturan internasional.
”Setiap tindakan provokatif yang sepihak dan tidak rasional dapat sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik dan hal ini tidak akan diterima oleh komunitas internasional,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan.
Ketegangan memang meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah kunjungan Presiden Taiwan William Lai Ching-te baru-baru ini ke sekutu Pasifiknya, termasuk singgah di negara bagian Hawaii di Amerika Serikat dan wilayahnya di Guam.
China sendiri mengklaim Taiwan, negara demokrasi berpenduduk 23 juta jiwa, sebagai wilayahnya sendiri, dan tidak setuju dengan pertukaran formal negara lain dengan Taiwan. Mereka juga berjanji untuk mencaplok Taiwan, bahkan lewat kekuatan militer jika perlu.
Sebelumnya, China telah meluncurkan dua latihan militer berskala besar di sekitar Taiwan sejak Lai menjabat. Bahkan secara teratur mengerahkan jet tempur dan kapal angkatan laut untuk menekan klaimnya atas pulau itu.
Diketahui, China telah meluncurkan dua latihan militer berskala besar di sekitar Taiwan sejak William Lai Ching-te menduduki kursi Presiden Taiwan. Bahkan secara teratur mengerahkan jet tempur dan kapal angkatan laut untuk menekan klaimnya atas pulau itu. (Indra Bonaparte).
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain