Banda Aceh, Aktual.com – Puluhan mahasiswa di Aceh Utara, Kamis (4/5), melakukan aksi demonstrasi di Kantor Wali Kota Lhokseumawe. Aksi mahasiswa ini, untuk menuntut transparansi pengelolaan anggaran pemerintah kota tersebut.
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa itu membawa spanduk bertuliskan tuntutan mereka kepada Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya.
Puluhan mahasiswa itu berasal dari Universitas Malikussaleh dan mahasiswa yang tergabung dalam SMUR, melakukan aksinya dengan menggelar aksi teatrikal, yang menggambarkan seorang pegawai negeri sipil (PNS) dengan perut buncit, di sisi lain ada masyarakat yang miskin.
Ketua BEM Fakultas Hukum, Universitas Malikussaleh, Razjis Fadli dalam pernyataan sikapnya menyebutkan, menuntut Suaidi Yahya menstabilkan kembali APBK Kota Lhokseumawe yang sudah kolaps, menuntut transparansi dan tertib administrasi pemerintah Kota Lhokseumawe, melakukan reformasi birokrasi, penertiban jam kerja PNS dan memangkas pegawai non PNS
Selanjuta melanjutkan pembangunan infrastruktur yang mangkrak, menertibkan parkir dan kejelasan retribusi parkir sesuaikan qanun, memastikan kelanjutan dana sertifikasi guru, menertibkan gelandang pengemis dan menjaga stabilitas harga pangan menjelang bulan Ramadhan, membuka lapangan pekerjaan. Terakhir, tuntutan mereka yaitu memberantas tempat maksiat di Lhokseumawe dan mengevaluasi kinerja Dinas Syariat Islam Lhokseumawe.
Saat berdemonstrasi, Sekda Lhokseumawe, Bukhari AKS, bersama sejumlah asisten Pemerintah Lhokseumawe keluar gedung dan menemui mahasiswa. Namun, mahasiswa menyatakan tidak ingin mendengar penjelasan Bukhari, karena dianggap tidak memiliki kapasitas menjawab semua tuntutan mahasiswa.
“Kita ingin Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya menemui mahasiswa,” teriak mereka.
Mendengar teriakan itu, Bukhari dan pejabat lainnya langsung masuk ke kantor wali kota dan sang wali kota, tidak juga menemui peserta aksi.
Pewarta : Masriadi Sambo
Artikel ini ditulis oleh: