Jakarta, Aktual.com – Insiden kaburnya ratusan narapidana di Lapas Lambaro, Aceh Tengah, Aceh, tidak hanya menjadi perhatian masyarakat Aceh saja, melainkan sudah menjadi catatan di pemerintah pusat.

Hal ini setidaknya tercermin dalam pernyataan Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Sri Puguh Budi Utami.

Ia mengatakan, pemerintah akan tetap melakukan penyisiran terhadap puluhan napi yang masih kabur dari LP Lambaro. Pihaknya bahkan telah membentuk satgas khusus yang bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI untuk hal ini.

“Kapolda sudah menetapkan DPO dan akan dilakukan pengejaran. Kami terus melakukan monitoring dan berangkat ke Aceh. Sarana rusak sudah dilakukan perbaikan,” ujar Sri Puguh, di Jakarta, Jumat (30/1).

Ia menuturkan pihaknya masih melakukan pendalaman motif yang menyebabkan sebagian narapidana tersebut lari, meski dugaan mengarah pada bentuk protes karena peraturan yang lebih ketat.

Tiga orang yang menjadi provokator telah diketahui, selanjutnya pihaknya berharap dalang dari peristiwa itu segera ditangkap untuk menemukan kejelasan motif dari kerusuhan.

“Mudah-mudahan sekali lagi segera ditemukan otak dari pelaku, sehingga kami menemukan titik terangnya,” ujar dia.

Sri Puguh pun mengimbau para narapidana yang kabur untuk menyerahkan diri serta keluarga untuk membujuk narapidana yang kabur ITU.

Narapidana yang kabur dalam kerusuhan di Lapas Kelas II A Banda Aceh berjumlah 113 orang, dan sebanyak 26 narapidana telah ditemukan, sementara 87 napi lainnya masih dalam pengejaran.

Narapidana kabur yang telah ditemukan dikatakan Sri Puguh kini berada dalam satu ruang tahanan yang berbeda dengan tahanan lainnya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan