Semarang, Aktual.com — Sedikitnya 45 pelukis dari sejumlah kota menggelar pameran bersama bertajuk “Birthday with The Stone” di Pendopo Sawitri di Kompleks Pondok Tingal Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 20-27 Maret 2016.
“Total karya dari berbagai aliran mencapai sekitar 60 lukisan yang akan dipamerkan dalam rangkaian perayaan satu tahun Forum Kilometer Nol Borobudur,” kata Koordinator Divisi Seni Rupa FKN Borobudur, Arif Sulaiman, kepada wartawan, di Borobudur, Jumat (18/03).
Para perupa itu, katanya, antara lain berasal dari Kota Magelang, kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Solo, Klaten, dan Bali.
Ia menjelaskan tentang gagasan pameran lukisan tersebut yang antara lain terkait dengan cara pandang generasi muda, termasuk kalangan seniman muda, terhadap situs warisan budaya dunia, Candi Borobudur.
“Candi Borobudur sebagai karya seni adiluhung, warisan nenek moyang Bangsa Indonesia. Para seniman muda pun menafsirkan bangunan dari batu andesit itu sesuai tafsir zamannya,” ujarnya.
Ia mengemukakan pameran mendatang itu memberikan makna refleksi bagi para seniman, terutama perupa muda zaman ini, tentang pentingnya kekuatan fondasi kultural, guna menghadapi secara kreatif perkembangan situasi dunia pada era kesejagatan ini.
“Kita sebagai perupa, termasuk yang tinggal di kawasan Candi Borobudur ini, mendapatkan inspirasi tentang betapa kuatnya batu. Ke depan banyak tantangan yang harus disikapi secara kreatif melalui karya kreatif dan bernilai. Harus memiliki mental yang kuat secara kultural dan menghasilkan karya yang kreatif dan bernilai luhur,” tuturnya.
Pameran “Birthday with The Stone” sebagai pameran seni rupa keempat selama setahun terakhir yang diselenggarakan oleh Forum Kilometer Nol Borobudur dengan pimpinan Munir Syalala itu.
Forum seniman dari berbagai bentuk kesenian yang para pegiatnya terutama generasi muda dengan markas di Rumah Buku Dunia Tera sekitar 500 meter timur Candi Borobudur tersebut, setiap bulan secara rutin menggelar pementasan kesenian dengan menghadirkan para seniman maupun komunitas seni dari berbagai kota.
Beberapa karya lukisan yang akan dipamerkan pada kesempatan mendatang, antara lain berjudul “Merajut” (Ames/Jakarta), “Gerhana Pagi” (Ashari/Yogyakarta), “Kosmis Jawa” (Richo Lyaldhy/Semarang), “Stupa” (Oentoeng Noe/Kota Magelang), “Semangat” (Puji Hartono/Borobudur), “Pray for The Earth” (I Made Aryo Dedok/Bali), dan “Kawanku” (Queensa Maharani/Kabupaten Magelang).
“Pameran itu juga ajang silaturahim para seniman, penikmat seni, budayawan, dan masyarakat umum. Selain itu, memperkuat apresiasi masyarakat luas terhadap karya seni,” imbuh Arif Sulaiman.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara