Jakarta, Aktual.com- Puluhan kontraktor dan pengusaha Palestina berdemonstrasi di Kota Gaza pada Sabtu (29/10), guna menyeru Israel agar meredakan tindakan ketat yang diberlakukan atas perbatasan, tindakan yang telah merusaka usaha mereka.

Protes itu diselenggarakan oleh Dewan bagi Koordinasi dengan Sektor Swasta Gaza.

Para peserta menyeru Israel agar meredakan tindakan pengetatan yang diberlakukan baru-baru ini atas import dan pengiriman barang, terutama bahan mentah pembangunan.

Israel, yang memberlakukan blokade atas Jalur Gaza pada 2007 –setelah Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) melalui kekerasan menguasai daerah kantung tersebut, belum lama ini telah memperketat tindakannya atas pengiriman barang ke wilayah itu.

Faisal Ash-Shawa, Sekretaris Jenderal Dewan tersebut, mengatakan kepada peserta protes itu bahwa sektor swasta menolak mekanisme baru-baru mengenai rencana pembangunan di Jalur Gaza.

“Kami mengutuk kebungkaman aneh ke arah tindakan baru Israel,” kata Ash-Shawa, sebagaimana dikutip Xinhua (30/10) . Ia memperingatkan mengenai diabaikannya penderitaan sektor swasta.

Walid Al-Husari, ketua Kamar Dagang Jalur Gaza, mengatakan saat pertemuan terbuka itu bahwa “protes ini diselenggarakan guna menentang tindakan tidak adil dan tanpa akhir Israel yang dilakukan terhadap penduduk Jalur Gaza”.

Israel belum lama ini telah mengurangi jumlah truk yang bermuatan bermacam jenis produk dari 500 jadi 300 per hari, kata Raed Faatouh, pejabat Palestina yang bertuas mengkoordinasikan barang.

Ali Al-Hayek, ketua Perhimpunan Pengusaha Jalur Gaza, memperingatkan bahwa tindakan Israel tersebut “tentu saja akan mengarah kepada terhentinya secara total seluruh proses”.

Ia menyerukan dilakukan tindakan Arab dan internasional atas Israel agar meredakan tindakan itu, mengakhiri lebih dari 10 tahun blokade dan mencabut larangan atas ratusan jenis barang. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara