Jakarta, Aktual.com — 44 Pesantren mengikuti pelatihan optimalisasi website dan media sosial (medsos) di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, pada tanggal 21-23 Maret 2016.
“Alhamdulillah pada pelatihan gelombang kedua ini, semua Pesantren yang hadir sudah memiliki website, tinggal optimalisasi penggunaaannya,” ungkap Irfan, Ketua Panitia kegiatan ini di Ponpes Darunnajah di Jakarta, Rabu (23/03).
Pondok Pesantren itu antara lain Pesantren Baitussalam, Yogyakarta, Pesantren Darul Amin, Aceh, Pesantren Alamin, Madura. Sebelumnya pada gelombang pertama dihadiri oleh 60 Pesantren dari berbagai daerah di Tanah Air.
Sementara itu, Dr. Sofwan Manaf, pimpinan Ponpes Darunnajah mengatakan,, sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia, pesantren tidak harus mampu bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya, terutama di bidang informasi dan teknologi.
“Kalau lembaga pendidikan lain bisa, pesantren bukan sekedar harus bisa, tapi harus lebih baik”, jelas Sofwan Manaf.
Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan berbagai materi, di antaranya pengenalan website, optimalisasi mesin pencari, fotografi, sinematografi, membuat video profil pesantren, facebook dan google ads, youtube marketing, praktek pembuatan rilis media, drone serta go pro, dan terakhir pembuatan konten website.
Materi-materi yang dihadirkan oleh berbagai pakar di bidangnya. Yakni, Musthafa Zahir (Webmaster), Deni Rusman (Internet Marketer), Wildan (Darunnajah Production House), Taufik Effendi (Tim Gontor TV), Hariqo Wibawa Satria (Direktur Eksekutif Komunikonten), Didi Suhaedi (Film Maker).
“Umumnya di Pesantren tidak ada pelajaran khusus soal website dan medsos, hanya para santri punya modal bahasa inggris yang sangat baik, ini memudahkan mereka belajar secara otodidak tentang apapun,” jelas Hariqo Wibawa setelah memberikan materi tentang medsos dan media coverage.
Tidak hanya website dan medsos, peserta juga diajarkan bagaimana membuat konten, bahkan juga ada praktek menggunakan Drone (pesawat tanpa awak) dan Aero Photography yang diberikan oleh Didi Suhaedi, seorang guru dari Pesantren Madinatul Ilmi yang juga mengelola akun YouTube Santri TV.
Ahmad Sobirin, salah satu peserta dari Pesantren Harisul Khairat, Tidore, Maluku Utara mengaku sangat antusias mengikuti berbagai sesi materi dalam pelatihan tersebut.
“Pesantren kami jauh di Tidore, tidak ada jalan lain untuk mengenalkan pesantren kami kecuali dengan mengoptimalkan websitenya,” kata Ahmad Sobirin.
Artikel ini ditulis oleh: