Jakarta, Aktual.com – Puluhan profesor kelas dunia datang ke Indonesia dan mentransfer pengetahuan ke sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air.

“Sekitar 45 profesor kelas dunia ke Tanah Air dalam rangka Diaspora Indonesia. Mereka ini merupakan orang Indonesia yang menjadi profesor di sejumlah universitas ternama di dunia,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Ali Ghufron Mukti dalam diskusi di Jakarta, Minggu (18/12).

Para akademisi tersebut berasal dari berbagai bidang mulai teknik, farmasi, politik, kajian Islam, hingga studi perkotaan. Mereka akan memberikan kuliah umum ke sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

“Tujuannya meningkatkan kapasitas serta kompetensi perguruan tinggi kita sehingga memiliki daya saing tinggi,” katanya.

Para akademisi diaspora tersebut nantinya akan bekerja sama dengan akademisi lokal dalam melakukan penelitian.

“Para diaspora ini juga memiliki kemampuan dalam mengakses sumber-sumber dana untuk penelitian,” kata dia.

Hingga saat ini, lanjut Ghufron, ada setidaknya 500 perguruan tinggi yang mendaftar untuk ikut serta dalam program tersebut.

“Mereka juga akan membantu akademisi kita dalam hal publikasi ilmiah,” katanya.

Sementara itu, seorang diaspora yang menjadi guru besar di Savannah State University Amerika Serikat Prof. Dr. Deden Rukmana, MPDS mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang andal.

“Namun, masalahnya adalah kita masih mengganggap bangsa lain lebih unggul daripada kita. Padahal, banyak orang Indonesia yang bisa bersaing dengan bangsa lain,” kata Deden.

Deden yakin jika permasalahan rasa percaya diri itu bisa diatasi, mutu perguruan tinggi bisa meningkat.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka