Dia berharap pada hari pemungutan suara, diupayakan berakhir dengan nol insiden. Hal ini merupakan tuntutan Presiden Joko Widodo yang mengharapkan proses pencoblosan berakhir damai dan hak memilih dijamin tanpa ada tekanan.

“Saat kami menghadap ke Presiden RI, beliau jelas sampaikan pesan bahwa biarkan masyarakat DKI melaksanakan hak pilihnya dengan baik, aman, dan sebebas-bebasnya. Tentu tidak ada intimidasi ancaman dari pihak manapun,” kata Wiranto.

Sementara itu Kapolri merinci 62 ribu personel pada pengamanan laga pamungkas Pilgub DKI yang diikuti dua pasangan calon yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno itu.

“Anggota linmas sendiri 26 ribu. Sisanya dari Polri 20 ribu dan dari TNI kurang lebih 15 ribu,” kata Tito usai apel pasukan.

Ia menjelaskan, 62 ribu personel itu akan dibagi ke 16 ribu tempat pemungutan suara (TPS) di DKI. Satu TPS, diproyeksikan dijaga empat petugas dengan rincian dua anggota linmas, satu personel polisi, dan satu prajurit TNI.

Namun, ada beberapa TPS yang tingkat penjagaannya di bawah empat petugas. “Sebagian besar memang disetting di TPS. Sementara kekuatan kami yang stand by ada 10 ribu dari Polri dan 1.500 yang ada di bawah kendali dari Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya,” kata dia.

Selain itu, jumlah pasukan pengamanan bisa digandakan atas izin dari Panglima TNI Gatot Nurmantyo dari cadangan prajurit di tiga matra angkatan bersenjata yang ada di DKI.

Dalam kesempatan itu Kapolri juga mengomentari sikap sejumlah tokoh yang bersikukuh menggelar Tamasya Al-Maidah. Tito menegaskan, Maklumat Bersama sudah diedarkan dan polisi berhak mengambil langkah preventif, jika ada pergerakan massa ke TPS.

“Seluruh Kapolda di Jawa dan Sumatera sudah mengeluarkan maklumat bersama terkait larangan dengan dasar diskresi. Kalau itu ditujukan untuk kepentingan politik di Jakarta, maka kami melakukan larangan,” tandasnya.

Sementara Panglima TNI mengajak pemilih menggunakan hak pilihnya tanpa keraguan ke TPS. Menurutnya, setiap pemilih bertanggungjawab atas keselamatannya sejak berangkat, mencoblos, hingga pulang ke rumah masing-masing.

“Semoga apa yang kami lakukan mendapat ridho dari Allah SWT. Dan bisa mewujudkan apa yang menjadi perintah presiden bahwa semuanya berjalan aman, sehingga semua dapat melaksanakan hak politiknya dengan tenang,” tutup Gatot.

 

Laporan Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh: