Seorang warga yang tinggal di zona merah Gunung Agung memberi makan sapi-sapi ternaknya di Besakih, Karangasem, Bali, Selasa (3/10). Untuk kelangsungan hidup ternaknya, warga pulang kerumah pada pagi hari untuk memberi makan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Cianjur, Aktual.com – Dua puluh dua ekor sapi milik Dinas Ketahanan Pangan Peternakan Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Gekbrong, Cianjur mati mendadak dan sejauh ini belum diketahui penyebabnya.

Petugas Inseminator Dinas Ketahanan Pangan Peternakan Rusli Subhan mengatakan, selama 18 tahun bertugas di peternakan tersebut, baru kali ini ada sapi mati hingga puluhan ekor secara mendadak.

Dia menjelaskan, dari sekian banyak sapi yang mati rata-rata berusia 8 bulan dan dalam satu kandang diperkirakan empat sampai lima ekor yang mati. “Ini baru pertamakali, kami mengalami kematian sapi sebanyak ini dan secara mendadak,” katanya, Rabu (17/1).

Informasi didapat dari karyawannya sekitar pukul 5.30 WIB, namun baru bisa ditinjau ke lokasi sekitar pukul 7.30 WIB. Mendapati hal tersebut, pihaknya langsung menghubungi dokter hewan yang berada di Bandung.

“Kita langsung menghubungi dokter hewan, untuk memeriksa penyebab sapi yang mendadak mati itu. Kami juga memasang garis larangan masuk ke setiap kandang yang sapinya mati,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara