Bekasi, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan puluhan bangunan sekolah di daerah itu masih terendam banjir hingga berdampak pada keberlangsungan kegiatan belajar dan mengajar.
“Data sementara 35 SD negeri dan lima SMP negeri terkena banjir. Murid-murid belajar di rumah dan yang kondisinya masih memungkinkan, dilakukan KBM secara daring,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Kamis (2/3).
Dia mengatakan kebijakan belajar di rumah diterapkan hingga menunggu kondisi banjir. Jika dalam kurun seminggu ke depan air masih belum surut, pemerintah daerah akan memfasilitasi pembelajaran luring di luar gedung sekolah.
Bupati telah menginstruksikan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi menyiapkan skema belajar alternatif dengan memfasilitasi pembukaan sekolah-sekolah darurat di gedung-gedung milik publik.
“Sekolah darurat menjadi opsi, bisa di balai desa, masjid, dan bangunan lain yang memungkinkan,” katanya. Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan penanganan musibah banjir terus dilakukan secara optimal melibatkan segenap perangkat daerah terkait, dibantu para relawan serta unsur masyarakat terkait.
“Termasuk mengupayakan bagaimana agar anak-anak kita tetap bisa belajar secara optimal di tengah kondisi musibah ini,” katanya.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Yudi mengatakan lokasi puluhan sekolah dasar negeri yang terendam banjir merata hampir di setiap kecamatan meski genangan diklaim mulai surut.
“Saat ini bahkan sudah ada yang kondisi sekolahnya sudah kering dan bisa kembali melakukan aktivitas belajar,” ucapnya.
Di saat bersamaan, masih ada ratusan pelajar yang terpaksa harus melanjutkan kegiatan belajar dan mengajar di rumah masing-masing, sesuai imbauan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi menyangkut pembelajaran daring.
“Kemarin sudah disampaikan oleh Pak Plt Kepala Dinas Pendidikan agar segenap guru tetap melanjutkan kegiatan mengajar kepada murid dan untuk sekolah yang masih terdampak banjir, belajar dilakukan dari rumah,” katanya.
Pihaknya berharap bencana banjir ini tidak mengganggu jadwal kurikulum agar para siswa tetap dapat menyerap materi pembelajaran sebelum ujian berlangsung.
“Menurut jadwal kurikulum, saat ini belum masa ujian. Sehingga kami harap bisa tetap melanjutkan belajar dari rumah secara daring meski terdampak banjir,” demikian Yudi.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu