Kuta, Aktual.com – Sebanyak dua puluh tim saling adu kemahiran dalam kompetisi Hackers tingkat nasional Cyber Jawara di Legian Kuta Bali, Selasa (27/9).
Dua puluh tim yang berlaga di putaran final adalah 15 tim adalah pemenang babak penyisihan sebelumnya via online dan 5 tim undangan, diantaranya para juara Cyber Jawara sebelumnya dan tim dari Kementerian Pertahanan.
“Cyber Jawara adalah ajang mengumpulkan potensi anak muda se-Indonesia yang memiliki kemampuan hacking di atas rata-rata. Jadi, para hackers diberi wadah untuk menyalurkan keahlian ke arah membela pertahanan negara,” kata Dr Rudi Lumanto, Ketua Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure (ID-SIRTII), Selasa (27/9).
Para pemenang di ajang kompetisi Cyber Jawara ini akan mewakili tim Indonesia di Cyber Sea Games untuk tingkat Asia Tenggara. Jika lolos di ajang ini, nantinya mereka akan mewakili tim Asia Tenggara ke kompetisi level Asia Pasifik di Tokyo, Jepang. Setelah itu kompetisi cyber tingkat dunia di Las Vegas, Amerika Serikat.
Sementara, Kementerian Pertahanan dengan tim yang juga telah menjuarai ajang kompetisi Jawara Cyber dua tahun berturut-turut terus mengembangkan kemampuan para ‘hackersnya’ untuk mendukung pertahanan siber nasional.
“Saat ini setidaknya sudah ada 150 personel aandal yang fokus bekerja tiap hari dari beberapa angkatan. Kami juga terus mempercanggih peralatan yang digunakan,” kata Kepala Badan Diklat Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Hastind Asrin.
Sebelumnya terdapat 152 tim pada babak penyisihan yang terdiri dari 33 tim dari zona 1 (Sumatera dan Kalimantan), 60 tim dari zona 2 (Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta), 25 tim dari zona 3 (Jawa Tengah dan Jogjakarta), 27 peserta dari zona 4 (Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur) dan 7 dari Zona 5 (Sulawesi, Maluku, Papua Barat dan Papua).
Sementara 15 tim yang lolos ke babak final di antarany adalah Cilok Anget, Three Way Handshak Al Kahfi, Indonesian Under Team, Polahi, Jagoan Mama, Gethuk, Nahi Munkar, Zapa Tista, Poe Crew, Cyber Art Creative, Raden Fatah Cyber Moslem, Raliable, Tim Petir dan Ultra Team.
Sedangkan Tim Undangan khusus yang juga berlaga di babak final adalah Bolsel Cyber, HIU, Macan, Kang Parkir dan Knocking Security. Dalam ajang kompetisi hackers Cyber Jawara yang telah berlangsung selama lima tahun terakhir ini, ada tiga jenis kemampuan yang diuji.
Pertama, adalah kemampuan peserta untuk mempertahankan server yang dimiliki sekaligus menyerang secara random 19 server lainnya yang digawangi oleh tim lawan (Computers Network & Defense atau CND).
Kedua, adalah kemampuan mencari kelemahan sistem yang diberikan panitia. Peserta diberi sejumlah range IP dan harus bisa menemukan titik lemahnya atau token. Uji ini dikenal biasanya dengan istilah Penetration Test (Pen Test).
Lalu, kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau tantangan yang diberikan oleh panitia dengan tajuk Capture The Flag (CTF). Peserta akan dinilai kemampuannya dalam mengetahui apakah ada ekploitasi terhadap suatu sistem atau aplikasi, kemampuan kryptografi, kemampuan stegano, forensik digital dan lain-lain.
Rencananya pemenang dari kompetisi Cyber Jawara akan diumumkan saat gala dinner Kamis malam 29 September 2019 di Legian Bali.
Para jago-jago hackers dari kalangan anak muda ini diharapkan juga mampu membantu pertahanan siber nasional yang mengalami 89 juta serangan sepanjang bulan Januari hingga Juni 2016.
*Bobby
Artikel ini ditulis oleh: