Warga membongkar bangunan menjelang pembongkaran kawasan Kalijodo di Jakarta, Minggu (28/2). Pemprov DKI Jakarta berencana membongkar kawasan Kalijodo pada Senin (29/2). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Sebanyak lima ribu personil gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan Satpol PP mengepung kawasan prostitusi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin (29/2) pagi.

Mereka bukan hendak berperang melawan teroris ataupun hendak dikirim ke Gaza, mereka turun untuk melaksanakan penertiban kawasan prostitusi kelas menengah ke bawah itu sesuai perintah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.

Namun ternyata, di dalam kepungan ribuan pasukan tersebut masih ada puluhan warga yang bertahan di dalamnya.

Leonard Eko Wahyu Widiatmoko, salah seorang warga duduk bercengkrama dengan warga lain, tak terusik saat ratusan aparat melewati mereka di tempat berkumpulnya.

Dengan tenang, Leo menegaskan bahwa ia dan warganya akan tetap berada di sana kendati 15 alat berat dikerahkan.

“Kita akan tetap di sini, lebih baik di sini, rumah sendiri, ini baru dibangun sebulan yang lalu,” ujar Leo.

Di titik mereka berkumpul, sebuah replika mayat (pocong) digantungkan bersama sebuah kotak amal yang bertuliskan ‘Korban Ahok’.

Dalam komunitas kecil itu, ada beberpa anak kecil dan ibu-ibu yang bertahan di tengah ekspansi 5000 personil gabungan.

Di tempat berbeda, petugas mulai meratakan satu persatu bangunan yang berjejer di bahu Banjir Kanal Barat. Tak satupun petugas diizinkan pulang sebelum Kalijodo rata dengan tanah.

“Kelar dulu, baru kita bisa pulang,” ucap petugas Satpol PP yang tak ingin disebutkan namanya di lokasi.

Artikel ini ditulis oleh: