Hendarto mengatakan bahwa selepas magrib beberapa korban lain mengalami gejala diare. Tiap orang reaksinya berbeda.
Awalnya bidan desa setempat setelah mendapat laporan dari salah satu warga langsung koordinasi dengan perangkat desa untuk mencari warga yang mengeluhkan keracunan.
Sekitar pukul 19.00 WIB saat bidan desa mengunjungi RSJ, korban yang mendapat tindakan infus ada tujuh orang yang lain dalam pengawasan dan mendapat suntikan.
Menurut dia, umur korban yang mengalami gejala keracunan bervariasi, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Hingga Sabtu pukul 24.00 WIB tercatat seluruh pasien yang dibawa ke RSJ sekitar 26 orang.
“Penanganan pasien di RSJ sampai Minggu sekitar pukul 00.15 WIB dan tidak ada pasien lagi yang datang akibat keracunan tersebut. Kondisi saat ini, seluruh pasien sudah boleh pulang,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara