Ramallah, Aktual.com – Puluhan warga Palestina dilaporkan mengalami luka-luka, akibat bentrokan dengan tentara Israel di Tepi Barat, Rabu (11/11). Bentrokan ini terjadi, ketika warga Palestina melakukan peringatan 11 tahun wafatnya mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat.
“Total 62 warga (Palestina) luka-luka akibat peluru sungguhan dan peluru karet dalam bentrokan dengan (Israel) di Tulkarem, Ramallah, Al-Bireh dan Bethlehem,” kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam pernyataannya, dikutip dari AFP, Kamis (12/11).
Kemenkes Palestina merinci, empat orang luka terkena peluru tajam yang ditembakkan tentara Israel dalam bentrok di Bireh. Bahkan, satu orang terkena tembakan tepat di jantung.
Sedangkan enam warga Palestina lainnya luka-luka akibat peluru yang ditembakkan tentara Israel dalam bentrokan di kota Tulkarem, Tel Aviv bagian utara.
Militer Israel memberikan pernyataan terkait bentrokan dan penembakan tersebut.
Militer Israel berdalih, penembakan yang mereka lakukan hanya untuk merespon serangan yang dilakukan warga Palestina.
“Para perusuh menyerang pasukan (Israel) dan melemparkan bom molotov serta batu ke arah mereka (tentara Israel). Pasukan kemudian merespons,” demikian pernyataan militer Israel, sembari menyebut ada tembakan yang dilepaskan.
Dilaporkan bahwa ada 200-300 warga Palestina yang melakukan long march dengan diiringi truk warna kuning yang memainkan lagu-lagu nasional Palestina. Mereka bergerak ke arah tentara Israel di Al-Bireh dan beberapa dilaporkan melemparkan batu dan menggulingkan ban yang dibakar ke arah tentara Israel. Tentara Israel mencoba membubarkan massa dengan gas air mata dan tembakan peringatan.
Arafat meninggal dunia pada usia 75 tahun pada 11 November 2004 lalu di rumah sakit militer dekat Paris, Prancis, setelah mengalami sakit perut ketika berada di kantornya Ramallah.
Kematiannya menimbulkan berbagai spekulasi, termasuk dugaan dia diracun oleh puhak Israel. Pekan ini, kepala penyelidikan kematian Arafat yang dimulai sejak tahun 2009, Tawfiq Tirawi kembali menuduh Israel bertanggung jawab atas kematian Arafat. Tuduhan ini disampaikan dua bulan setelah hakim-hakim Prancis menutup penyelidikan atas kasus ini, tanpa mengajukan tuntutan apapun.
Artikel ini ditulis oleh: