Semarang, Aktual.co —Puluhan jurnalis dari berbagai media cetak, elektronik maupun online menggelar aksi solidaritas terhadap pemukuluan wartawan di Makasar saat meliput aksi penolakan BBM.

Aksi solidaritas oleh berbagai jurnalis digelar di Bunderan Air Mancur Semarang, Jum’at (14/11).

Aksi dimulai sekitar pukul 13.30 WIB. Para jurnalis yang merupakan gabungan dari Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Semarang, Komunitas Diskusi Wartawan (KDW), Forum Wartawan Peliput Jawa Tengah (FWPJT) dan Perkumpulan Wartawan Indonesia (PWI) Semarang berkumpul di depan air mancur patung kuda Jalan Pahlawan.

Mereka mendesak kepolisian menuntaskan kasus dan menghukum pelaku kekerasan terhadap jurnalis di Makasar. Mereka juga membentangkan sejumlah atribut poster berisi ‘Tolak Kekerasan Terhadap Jurnalis’, ‘Jurnalis Kawan Bukan Lawan’, ‘Pak Polisi Sakitnya Tu Disini’ dan ‘Polisi Jahat’.

“Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan kami yang sama-sama berprofesi sebagai Jurnalis. Perlu diingat, profesi wartawan juga dilindungi undang-undang dan harus dihargai,” ungkap  Ahmad Antoni, salah satu jurnalis media di Semarang.

Menurutnya, dalam aksi kekerasan polisi terhadap yang awak media yang  menyebabkan tujuh jurnalis Makasar terluka sudah adalah imbas oknum polisi gagal memahami UU Pers. Di mana dalam UU No 40 tahun 1999 tentang pers yang dengan jelas melindungi jurnalis dalam bekerja.

“Mereka para oknum polisi yang jelas terlibat harus segera ditindak. Ini agar permasalahan serupa tak terjadi lagi, ” pungkasnya.

Diketahui, aksi brutal terhadap sejumlah jurnalis terjadi saat pengamanan demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Makassar, Kamis 13 November kemarin.

Tak hanya melukai sejumlah wartawan, bahkan sejumlah alat peliputan milik wartawan pun turut disita.

Artikel ini ditulis oleh: