Aktivitas proyek reklamasi di teluk Jakarta, Kamis (14/4). Dalam rapat kerja yang berlangsung Rabu (13/4), Komisi IV DPR dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sepakat agar proyek reklamasi Teluk Jakarta dihentikan. ANTARA FOTO/Agus Suparto/pras/ama/16.

Jakarta, Aktual.com – Puluhan wartawan seakan ‘dikerjain’ oleh PT Muara Wisesa Samudera (MWS), anak perusahaan Agung Podomoro Land (APL). Yakni saat memenuhi undangan konfrensi pers MWS di Bandar Djakarta, Baywalk Mall Pluit pukul 11.00Wib.

Di undangan tertulis Assistant Vice President PR PT MWS (Pluit City yakni Pramono
akan memaparkan bahwa mereka kooperatif dengan Kebijakan Pemerintah untuk moratorium (penghentian sementara) proyek reklamasi.

Kenyataannya, Pramono malah menyampaikan paparan secara singkat sekitar lima menit saja sebelum ngacir. Bahkan dalam penjelasan di konfrensi pers dia malah mengatakan MWS masih lanjutkan proyek reklamasi dengan dalih butuh kajian untuk moratorium.

Saat doorstop tiga kali pun Pramono ini malah ‘gelagepan’ ditodong pertanyaan awak media. Bungkam sambil ngacir dari lokasi acara.

Keanehan sudah dimulai saat dia memulai konfrensi pers dengan mengatakan, “Kami mohon maaf bila tidak bisa berkomentar banyak, karena mengingat saat ini isu masih sensitif untuk dibicarakan,” ujar Pramono sebelum membuka konfrensi pers, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (21/4).

Seluruh pertanyaan wartawan tidak dijawab oleh Pramono. Praktis selama konfrensi pers lima menit itu Pramono hanya membacakan ulang saja pers release yang sudah dibagi-bagikan ke wartawan. Sambil tak lupa mempersilahkan wartawan untuk menyantap makanan yang sudah disediakan. Itu saja. Acara selesai.

Dalam acara tersebut, Pramono bahkan mengklaim MWS telah menaati peraturan pemerintah dalam melakukan reklamasi. Anehnya, dalam keterangan selanjutnya dia mengakui saat ini proyek reklamasi masih berjalan meskipun sudah ada keputusan moratorium. (Baca: MWS Langgar Moratorium, Reklamasi Ilegal Masih Berlanjut)

Artikel ini ditulis oleh: